JAKARTA, BE - Mitsubishi menargetkan mampu menguasai sekitar 10 persen kendaraan perkotaan (city car) kecil dengan model hatchback di Indonesia di tengah persaingan yang semakin ketat di segmen tersebut. \"Namanya persaingan itu hal biasa, bukan hal baru. Tapi kami yakin penjualan Mitsubishi Mirage meningkat terus,\" kata Eksekutif Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Rizwan Alamsjah, di Jakarta, Sabtu.
Di sela-sela perayaan Hari Kartini bertajuk Mirage Eco-Manner Institute for Woman, ia menjelaskan sejauh ini penjualan hatchback Mirage yang mengusung mesin 1.200 cc terus meningkat dari angka 300 unit menjadi sekitar 700 unit per bulan saat ini.
\"Penjualannya naik terus, dari awalnya 400 unit sekarang sudah 700 unit per bulan,\" katanya. Sejauh ini, ia menilai belum banyak konsumen mengenal Mirage sebagai kendaraan hatchback Mitsubishi, karena selama ini Mitsubishi lebih banyak mengeluarkan mobil yang sporty seperti SUV Pajero.
Ia optimis melalui teknologi mesin terbaru MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve Electronic) yang disematkan pada Mirage, permintaan kendaraan tersebut akan meningkat. Selain itu, ia mengklaim, kabin pada mobil tersebut terluas di kelasnya.
Apalagi, kata Rizwan, kendaraan tersebut terbukti irit dibandingkan mobil sejenis di segmennya. Pada acara \"Mirage Eco Fun Drive\" 10 Maret 2013, konsumsi BBM Mirage mampu menyentuh angka 27 km/liter dengan transmisi otomatik dan 25,2 km/liter dengan transmisi manual.
Sampai triwulan pertama tahun ini, Mirage memberi kontribusi ketiga terbesar penjualan Mitsubishi di segmen kendaraan penumpang setelah Pajero dan Outlander.
\"Pasar city car kecil seperti Mirage, kami yakini akan terus meningkat di Indonesia,\" ujarnya. Ia bahkan meyakini pertumbuhan segmen city car kecil bisa menembus angka 50 persen, karena kendaraan tersebut irit bahan bakar di tengah lalu lintas perkotaan yang semakin macet.
Kendati demikian, menurut dia, karakter pasar mobil di Indonesia masih pada jenis kendaraan serba guna (MPV), meskipun pertumbuhannya sekarang tidak besar lagi. (**)