Ketika seseorang bangun saat sahur, makan, dan sadar bahwa ia akan berpuasa, maka itu sudah dianggap sebagai niat, tanpa perlu diucapkan secara eksplisit.
Islam adalah agama yang memberikan kemudahan dalam beribadah, termasuk dalam hal niat puasa.
Buya Yahya mengingatkan bahwa niat bukan sekadar ucapan, tetapi lebih pada kesadaran di dalam hati untuk menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh.
Oleh karena itu, tidak perlu merasa ragu atau khawatir jika tidak sempat melafalkan niat, asalkan dalam hati sudah ada tekad untuk berpuasa.
Banyak orang mengira bahwa niat harus selalu diucapkan secara formal dan lengkap, padahal yang terpenting adalah adanya niat dalam hati.
Buya Yahya juga menekankan agar seseorang tidak menjadi waswas dalam beribadah hanya karena terlalu khawatir dengan niatnya.
BACA JUGA:Bolehkah Memejamkan Mata Agar Sholat Khusyuk? Ini Kata Buya Yahya
BACA JUGA:Masih Sering Lupa Rakaat Saat Sholat, Buya Yahya Bagikan 2 Solusi untuk Mengatasinya
Ibadah puasa seharusnya dijalankan dengan tenang dan penuh keyakinan, bukan malah menimbulkan rasa gelisah yang berlebihan.
Oleh sebab itu, umat Islam diminta untuk tidak memperumit perkara niat, karena pada dasarnya niat adalah kesadaran hati untuk beribadah.
Itulah penjelasan Buya Yahya tentang niat puasa Ramadhan apakah harus panjang atau cukup pendek saja. Semoga bermanfaat.(*)