BENGKULUEKSPRESS.COM - Sebanyak 800 personel kepolisian dari Polresta dan Polda Bengkulu dikerahkan dalam mengamankan aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bumi Rafflesia Melawan di Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (24/2/2025).
Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno mengatakan, dalam pengamanan aksi sempat terjadi kontak fisik. Namun sudah terselesaikan dan yang luka telah diobati.
"Anggota kita dan mahasiswa ada yang sedikit terluka. Kita sudah obati," kata Sudarno.
BACA JUGA:Unjuk Rasa di DPRD Provinsi Bengkulu Ricuh, 27 Mahasiswa dan Polisi Jadi Korban
Kombes Pol Sudarno menambahkan, penyampaian aspirasi melalui demo ini bisa menjadi pelajaran. Sehingga kedepannya, bisa dilakukan dengan santun.
Hal itu dilakukan agar aspirasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pemerintah dan tidak menimbulkan konflik atau anarkisme dari mahasiswa itu sendiri.
"Jadi pengalaman untuk kita. Kedepan aspirasi bisa disampaikan dengan santun. Agar bisa dikawal dengan baik," sambungnya .
Aksi yang dilakukan sejak pukul 13.30 wib ini berakhir pada pukul 19.30 wib. Sebelum membubarkan diri, mahasiswa sempat kembali melakukan aksi namun diberikan peringatan pada pihak kepolisian agar dapat membubarkan diri secara mandiri.
"Alhamdulillah, sekarang mahasiswa sudah pulang ke rumah masing-masing dengan tertib," pungkasnya.
BACA JUGA:Tuntutan Tak Diakomodir, Mahasiswa Akan Gelar Aksi Lebih Besar
BACA JUGA:Demo Tolak Kebijakan Prabowo di Bengkulu Ricuh, Polisi dan Mahasiswa Bentrok
Sementara itu Wakil Ketua III DPRD Provinsi Bengkulu Agus Riyadi ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah menerima aspirasi dari para mahasiswa tersebut dan akan meneruskan aspirasi tersebut.
"Saya sudah menerima aspirasi dan siap menampung untuk disampaikan ke lembaga,"tutup Agus. (Tri)