BENGKULUEKSPRESS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus memperketat pengawasan terhadap pendistribusian elpiji subsidi tiga kilogram guna memastikan gas subsidi tersebut benar-benar tepat sasaran.
Kepala Disperindag Kota Bengkulu, Bujang HR, menegaskan bahwa pemantauan dilakukan setiap hari, terutama di tingkat pangkalan, untuk memastikan harga elpiji tetap stabil dan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan, yakni Rp19 ribu per tabung.
"Kami bersama tim bidang perdagangan Disperindag Kota Bengkulu rutin memantau pendistribusian elpiji di seluruh pangkalan. Saat ini, pasokan elpiji cukup menjelang Ramadan, namun kami tetap mengingatkan masyarakat bahwa elpiji tiga kilogram hanya diperuntukkan bagi warga tidak mampu," ujar Bujang, Kamis (5/2/2025).
Pemkot Bengkulu telah menerapkan kebijakan pembelian elpiji tiga kilogram menggunakan KTP elektronik untuk menghindari penyalahgunaan.
BACA JUGA:Pengecer Gas LPG 3 Kg Diizinkan Beroperasi, Syaratnya Harus Daftar ke Pertamina
BACA JUGA:Polda Bengkulu Ikuti Zoom Meeting Bahas Peran Polri dalam Ketahanan Pangan
Berdasarkan arahan pemerintah pusat, elpiji subsidi ini hanya diperuntukkan bagi empat kelompok penerima manfaat, yaitu: Masyarakat miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos, nelayan dan petani dengan kriteria tertentu, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdaftar di OPD atau kementerian terkait.
Pemkot Bengkulu mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika ada pangkalan yang menjual elpiji tiga kilogram di atas HET atau kepada pihak yang tidak berhak.
"Jika ditemukan pelanggaran, seperti penjualan kepada masyarakat yang tidak memenuhi kriteria, kami akan tindaklanjuti sesuai aturan," tegas Bujang.
Dengan pengawasan ketat ini, diharapkan pendistribusian elpiji subsidi di Bengkulu bisa lebih merata dan tepat sasaran. (imn)