BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd mengatakan sistem integrasi sapi dengan tanaman sawit yang dikembangkan oleh PT Agricinal perlu dikembangkan sebagai salah satu strategi mengamankan kebutuhan daging lokal. \"Program ini pernah jaya di Bengkulu. Pernah dikembangkan PT Agricinal dan perlu disebarkan ke perusahaan perkebunan lainnya,\" ujarnya, saat menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Cabang Bengkulu. Sebanyak sembilan perusahaan perkebunan kelapa sawit bergabung dalam organisasi itu, yakni PT Perkebunan Nusantara VII, PT Agricinal, PT Agri Andalas, PT Agro Muko, PT Daria Dharma Putra, PT Mitra Puding Mas, PT Alno Agro Utama, PT Bionusantara Teknologi dan PT Sandabi Indah Lestari. Junaidi mengatakan, dengan integrasi sawit dan sapi, bisa mengamankan kebutuhan daging lokal, hingga nasional. Sistem integrasi itu juga akan meningkatkan pendapatan petani. Dia meminta, seluruh perusahaan anggota GAPKI dapat mengembangkan sistem integrasi sapi-sawit dimana PT Agricinal yang beroperasi di Kabupaten Bengkulu Utara sudah pernah menjadi percontohan nasional untuk program itu. \"Dari pada daging dari luar lebih mahal, lebih baik daging dalam negeri,\" ujarnya. PT Agricinal telah melaksanakan sistem integrasi sapi-sawit yang dikembangkan perusahaan, sejak 1999 telah melibatkan 420 petani atau peternak dengan populasi mencapai 1.500 ekor. \"Pemiliknya adalah pekerja di kebun yang awalnya bertujuan membantu pekerja untuk mengangkut tandan buah sawit dari dalam kebun ke tempat pengumpulan,\" katanya. Program itu, menurutnya, terbukti mampu meningkatkan pendapatan para pekerja dan petani plasma perusahaan. Kepala Disnakeswan Provinsi drh Irianto Abdullah mengatakan, pada 2013 program sistem integrasi sapi-sawit terus dikembangkan, terutama daerah sentra produksi tanaman perkebunan sawit. Pemerintah memberikan bantuan dana pembelian sapi kepada kelompok tani di beberapa kabupaten. \'\'Program integrasi sapi-sawit akan dikembangkan di beberapa kabupaten, antara lain Kabupaten Seluma, Mukomuko, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Tengah,\" ujarnya. Selain integrasi sapi dan sawit, Disnakwan juga mulai mengembangkan program integrasi sapi-kopi, terutama di Kabupaten Rejang Lebong. Integrasi sapi-sawit sudah lama dikenal, tapi integrasi sapi-kopi baru dua tahun terakhir ini dikembangkan. \"Program integrasi sapi-kopi pada 2012 dilaksanakan kelompok tani di Kabupaten Rejang Lebong yang mendapat bantuan 35 ekor sapi,\'\' ujarnya. (100)
GAPKI Integrasikan Sapi-Sawit
Jumat 19-04-2013,11:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :