Batita Derita Jantung Bocor

Kamis 18-04-2013,15:07 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Butuh Bantuan Dermawan CURUP, BE – Kesedihan menyelimuti pasangan suami istri Selvia (22) dan Bobi (24) warga Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah.  Di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi, kini mereka kembali harus menjalani cobaan berat yang butuh bantuan orang lain.   Bagaimana tidak, anak keduanya yang baru berumur 1,5 bulan mengalami kelainan pada jantung sejak lahir, serta tulang belakang yang tidak ada satu.

Menurut Selvia, anak keduanya ini sempat disarankan oleh dokter untuk dirujuk ke RSCM Jakarta.  Hanya saja, dirinya tidak memiliki biaya untuk mengikuti saran pihak RSUD M Yunus Bengkulu.  \"Kami sangat ingin mengikuti saran dokter, namun apa boleh buat, kami tidak memiliki biaya untuk ke RSCM Jakarta, meski ongkos berangkat ditanggung Jamkesprov pulang pergi sebesar Rp 3 juta,\" ujar Selvia di rumahnya, Rabu (17/4).

Dijelaskan Selvia, sejak awal dirinya tidak menyangka kalau putrinya tersebut mengalami kebocoran jantung dan kelainan di tulang belakangnya. Padahal selama dalam kandungan dan Hasil USG tidak menunjukkan gejala aneh terhadap bayi yang ia lahirkan pada 4 Maret lalu.

Bahkan, menurut pengataman dokter, lanjut Selvia, anaknya tersebut normal, meski detak jantungnya cukup kuat, namun menurut bidan yang memeriksa kehamilan menjelang kelahiran anaknya tersebut aktif, sehingga tidak ada pikiran lain-lain.

Namun belakangan setelah lahir di rumah salah satu bidan di Karang Anyar, anak yang berat badannya 2,6 Kg tersebut dalam kondisi membiru, sehingga langsung dibawa ke RSUD Curup, setelah mendapatkan perawatan selama 4 hari, langsung dirujuk ke RS M Yunus Bengkulu.  Hasilnya, di RSUD M Yunus meski sempat dirawat selama 3 minggu, namun  tidak memberikan dampak apapun.

Bahkan hasil pemeriksaan diketahui kalau sang anak mengalami kebocoran pada jantung dan kelainan di tulang belakang, sehingga disarankan untuk berobat ke RSCM Jakarta. \"Kalau hasil diagnosa dokter diketahui kalau sang anak mengalami Multiple Congenital, Anomali (PFO+), CTEV Bilateral +, Scoliosis +, detek vertabrae, kami tidak mengerti apa bahasa dokter itu, tapi anak kami diketahui mengalami kebocoran jantung dan kelainan tulang belakang itulah,\" kata Selvia.

Setelah pulang dari RSUD M Yunus Bengkulu pada 12 April kemarin, saat ini sang bayi hanya mendapatkan perawatan di rumahnya.  Untuk menjaga pernafasan sang anak dan menghindari hal-hal tak diinginkan, setiap malamnya sang bayi diberikan oksigen yang dipasang sendiri oleh sang ibu.  “Oksigen sendiri saya dapat dari menyewa dengan biaya sebesar 1,5 juta dengan isi ulang oksigen 165 ribu,” ujar Selvia.

Sementara, sebagai upaya lain, sambung Selvia, dirinya bersama sang suami pernah minta bantuan kepada Bupati Rejang Lebong, dengan mengajukan proposal bantuan sebesar Rp 25 juta, hanya saja disetujui sebesar Rp 5 juta.  “Kalau sekarang informasinya sudah di keuangan, tapi belum kami cek lagi, karena menurut mereka kalau sudah bisa diambil mereka dihubungi,\" ujar Selvia.

Untuk itu, Selvia sangat berharap adanya perhatian lebih dari berbagai kalangan para dermawan, termasuk pemerintah daerah RL untuk dapat meringankan beban biaya operasi yang akan dilakukan di Jakarta.  “Saya sekarang cuma bias berharap ada yang peduli terhadap kondisi anak saya, sehingga dapat melaksanakan operasi di Jakarta,” ujar Selvia. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait