KOTA MANNA, BE – Menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Minggu malam (14/4), siswa SMA peserta UN mendapat pesan singkat lewat SMS gelap dari nomor yang tidak diketahui. Dalam pesan tersebut anak-anak diminta untuk datang ke lapangan merdeka pukul 24.00 Wib jika ingin lulus.
Adanya pesan ini disampaikan oleh Kepala SMAN 3 Bengkulu Selatan, Pajaruddin MPd kepada BE kemarin. ”Saya mendapat laporan jika ada anak-anak yang menerima SMS gelap itu,” katanya.
Isi SMS tersebut bernada ajakan “Nanti malam ajak semua teman-teman kelas 3 IPA/IPS yang mau lulus di Lapangan Merdeka jam 12 malam”.
Mengetahui hal itu, Pajaruddin mengaku langsung mengumpulkan siswa-siswinya kelas 12 agar tidak mempercayai pesan tersebut. Sebab pesan itu akan membahayakan jiwa anak itu sendiri, terlebih lagi diminta bertemu pada malam hari. ”Saya sudah sampaikan kepada anak-anak untuk tidak mempercayainya, sebab SMS itu bisa jadi dikirimkan oleh orang jahat yang mungkin mau berbuat jahat. Pasalnya pihak sekolah tidak pernah mengirimkan SMS itu. Selain itu saya juga ingatkan kepada anak didik untuk tidak keluar malam karena bisa jadi penjahat berkeliaran untuk menculik atau berbuat jahat lainnya kepada pelajar,” terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Dikpora BS, Sahidin Maim MPd melalui Kabid Dikmen Ahmad Soepriadi MPd disampaikan Kasi Kurikulum Amir Sofyan MPd mengungkapkan, pesan itu ulah oknum yang tidak bertanggung jawab yang coba mengacaukan pelaksanaan UN di BS.
Dirinya mengingatkan agar para siswa tidak mempercayainya, sebab bisa jadi untuk mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar. ”Itu ulah orang yang tidak bertanggungjawab, jadi jangan percaya, dan yakinlah dengan kemampuan sendiri,”terangnya. Kena types, UN di RS Rendra Arjuliansyah Putra, siswa kelas 12 IPA SMAN 3 Bengkulu Selatan terpaksa mengikuti UN di rumah sakit. Hal itu disebabkan kemarin malam Rendra terpaksa dilarikan oleh orang tuanya ke rumah sakit lantaran menderita penyakit types. Orang tua Rendra, M Yasin dan Nesti yang merupakan warga Desa Padang Niur Kota Manna menceritakan, pada Senin malam sekitar pukul 22.00 Wib, Rendra dibawanya ke RSUD Manna BS. \"Saat itu kondisi Rendra yang semakin lemah, lalu kami membawanya ke rumah sakit,\" ujar M Yasin.
Menurut M Yasin, sebenarnya pada saat UN hari pertama, Rendra memang sudah kurang sehat, namun tetap berkeinginan untuk ikut UN di sekolah. ”Ya memang hari Senin kondisi tubuhnya memang sudah pucat namun masih mau ikut UN di sekolah,” ucapnya. Karena sakit, kemarin pada UN untuk mata pelajaran Fisika dan Bahasa Inggris, Rendra mengerjakannya di ruang ICU rumah sakit. ”Beruntung pihak sekolah bisa memberikan kesempatan kepada Rendra untuk ikut UN di rumah sakit,” kata M Yasin.
Sementara itu Kepala SMAN 3 BS Pajaruddin membenarkan ada siswanya yang mengikuti UN di rumah sakit karena menderita types. Soal UN diantar ke rumah sakit yang diawasi langsung dua orang guru dari sekolah. ”Untuk Rendra memang soal UN-nya kami antar ke rumah sakit dan pelaksanaannya diawasi oleh 2 guru,” terangnya.(369).