Selanjutnya, tarik napas dalam-dalam dan hembuskan. Berbagai aktivitas seperti jalan-jalan dan mendengarkan musik juga bisa dilakukan dengan tujuan untuk menenangkan pikiran.
Setelah Anda tenang dan bisa mengendalikan nada bicara Anda, ajaklah anak Anda untuk berbicara dan memberikan instruksi agar dia tidak mengulangi perilaku tersebut lagi.
2. Usahakan Berpikir Secara Rasional
Saat Anda tenang, Anda akan lebih mudah berpikir rasional. Dihimpun dari situs Parenting Center, sebaiknya orang tua memikirkan alasan atau pemicu yang membuat mereka marah pada anaknya.
Kenali emosi batin Anda, terkadang kemarahan berasal dari frustrasi, kejengkelan, atau mungkin kelelahan fisik. Setelah Anda mengetahui hal ini, kelola reaksi anak Anda tanpa menjadi marah.
BACA JUGA:Mulai Dari Sekarang! Lakukan Hal ini Jika Ingin Mencegah Risiko Penyakit Batu Ginjal
BACA JUGA:Pupuk dari Urine Kelinci, Ini Manfaatnya
3. Ekspresikan Diri Tanpa Menyalahkan Anak
Orang tua bisa mengungkapkan perasaan frustasi yang membuat anaknya marah tanpa menyalahkannya. Hal ini akan mengurangi kecenderungan pertengkaran antara orang tua dan anak.
Halaman Kesehatan Anak Stanford Medicine merekomendasikan untuk memilih kata semisal menggunakan kata "Ibu" daripada "Aku". Misalnya, katakan "ibu merasa frustrasi saat kamu melakukan ini karena..."
4. Coba Dengarkan dan Pahami Apa yang Anak Mau
Anak mungkin akan mengkritik orang tua saat terjadi perseteruan. Pada situasi ini orang tua jangan bersikap defensif.
Cobalah untuk mendengarkan dan memahami apa yang sebenarnya terjadi sehingga anak melakukan hal yang memicu emosi. Ajukan pertanyaan dengan tenang dan cobalah untuk bersama-sama menyelesaikan masalah.
BACA JUGA:Pilihan Vitamin yang Bagus Dikonsumsi untuk Penambah Berat Badan Anak
BACA JUGA:Jangan Panik! Ini Tips Cara Mengatasi Kutu Rambut pada Anak
5. Klasifikasikan Tingkat Toleransi