Stres yang berlebihan dapat memengaruhi hormon dalam tubuh, terutama hormon kortisol, yang pada gilirannya dapat mengganggu keseimbangan hormon seks wanita seperti estrogen dan progesteron.
Stres yang kronis dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi lebih panjang atau lebih pendek, atau bahkan berhenti sama sekali.
Perubahan Berat Badan yang Drastis
Perubahan berat badan yang signifikan, baik penurunan maupun peningkatan berat badan yang cepat, dapat mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh.
Kekurangan berat badan atau diet yang sangat ketat dapat menyebabkan menstruasi berhenti, sementara kelebihan berat badan bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
BACA JUGA:Simak Manfaat Tahu Siklus Menstruasi, Bisa Mendeteksi Gangguan Kesehatan
BACA JUGA:Inilah 6 Manfaat Daun Pandan untuk Wanita, Salah Satunya Dapat Hilangkan Nyeri Haid
Penyakit atau Gangguan Medis
Beberapa kondisi medis seperti diabetes, gangguan pencernaan, atau penyakit autoimun dapat memengaruhi siklus menstruasi. Perubahan fungsi tubuh akibat penyakit tertentu bisa mempengaruhi produksi hormon yang terlibat dalam siklus menstruasi.
Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Beberapa jenis alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, suntikan KB, atau implan, dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi.
Beberapa wanita mungkin mengalami menstruasi yang lebih ringan, lebih berat, atau bahkan tidak menstruasi sama sekali selama menggunakan metode kontrasepsi ini.
Menopause
Pada wanita yang lebih tua, perubahan dalam siklus menstruasi sering kali menjadi tanda bahwa mereka mendekati menopause. Selama periode perimenopause, yang terjadi beberapa tahun sebelum menopause, wanita mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur, dengan periode yang semakin jarang atau tidak teratur.
BACA JUGA:Simak Manfaat Tahu Siklus Menstruasi, Bisa Mendeteksi Gangguan Kesehatan
BACA JUGA:Tanpa Obat-obatan, Begini Cara Ampuh Atasi Keputihan