BENGKULUEKSPRESS.COM - Banyak orang menerapkan food combining atau pola makan kombinasi nutrisi sebagai cara makan yang lebih sehat. Sebenarnya apa itu food combining dan benarkah pola ini bermanfaat untuk kesehatan?
Food combining yang mengatur pola makan yang sudah dimulai pada zaman kuno. Kebiasaan ini berpijak pada teori bahwa kombinasi makanan yang tidak tepat bisa memicu sejumlah penyakit, penumpukan racun, atau gangguan pada pencernaan. Sementara kombinasi makanan yang seimbang akan menghasilkan efek yang sebaliknya, yaitu bisa menyembuhkan suatu penyakit dan menyehatkan badan.
BACA JUGA:Biar Tahu! Ini Dia Perbedaan Gejala Tipes dan DBD
Pola Makan Food Combining
Secara umum, food combining membagi sumber-sumber makanan ke dalam beberapa kategori, yaitu asam (daging, ayam, produk olahan susu, ikan, dan gandum), netral (lemak, gula, dan pati), serta basa (biji-bijian, buah, sayur, dan kacang-kacangan). Intinya, konsep dasar food combining ini adalah bagaimana membuat kombinasi kategori-kategori makanan itu ke dalam menu makanan Anda, agar tubuh tidak memproduksi asam yang berlebihan yang buruk untuk tubuh.
Dalam food combining, kombinasi sejumlah makanan tidak boleh sembarangan karena ada aturannya. Salah satu aturan yang paling sering digunakan yaitu:
- Protein tidak boleh dikombinasikan dengan karbohidrat.
- Protein tidak boleh dikombinasikan dengan lemak.
- Karbohidrat tidak boleh dikombinasikan dengan makanan asam.
- Protein tidak boleh dikombinasikan dengan protein lainnya.
- Gula tidak boleh dikombinasikan dengan makanan lainnya.
- Buah dan sayur tidak boleh dikonsumsi secara bersama-sama.
- Buah dan susu hanya boleh dikonsumsi saat perut dalam kondisi kosong.
BACA JUGA:Ini Dia Manfaat Susu Kefir dan Risiko Efek Sampingnya
Kombinasi makanan itu juga harus memperhatikan nilai pH. Sebab, pH memberikan informasi mengenai seberapa tinggi kadar asam dan basa di dalam tubuh Anda. Nilai pH 0 berarti kondisi sangat asam, sedangkan pH 14 berarti sangat basa. Sementara itu, kadar yang netral adalah pH 7.
Kadar pH anggota tubuh berbeda-beda. Kadar pH darah normal berkisar antara 7.35-7.45. Jika pH darah berada di bawah 7.35, disebut asidosis, sedangkan jika pH darah berada di atas 7.45, darah disebut alkalosis. Kadar pH darah yang tidak normal akan berdampak pada fungsi dan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Organ lambung memiliki kadar pH yang sangat asam yaitu 3,5 atau lebih rendah. Hal ini bertujuan agar lambung dapat memproses dan mengurai makanan yang masuk.
BACA JUGA:Ini Dia Pilihan Sabun dan Sampo yang Aman untuk Kulit Bayi
Efektivitas Food Combining
Menurut penelitian, konsep food combining tidak memberikan efek yang signifikan bagi kesehatan bila dibandingkan dengan pola makan makanan seimbang. Meski begitu, prinsip food combining untuk meminimalkan konsumsi karbohidrat dan lemak bukan anjuran yang buruk. Jika Anda sedang berusaha menurunkan kelebihan berat badan, menerapkan pola food combining dan gaya hidup sehat mungkin akan membantu membuat berat badan Anda menjadi lebih ideal.
BACA JUGA:Inilah Jenis Susu Fermentasi dan Manfaatnya untuk Pencernaan
Kelompok makanan yang dianjurkan dan dihindari dalam food combining dapat diterapkan untuk menjaga tubuh tetap sehat, yaitu: konsumsi banyak air, sayur, dan buah, serta hindari konsumsi minuman keras, makanan kemasan, dan gula yang terlalu banyak. Konsep dasar food combining belum terbukti secara ilmiah dalam meningkatkan kualitas kesehatan. Anda boleh saja menerapkan beberapa anjuran yang ada di dalam konsep food combining. (bee)