BENGKULUEKSPRESS.COM - Asisten II Setda Kota Bengkulu Sehmi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bengkulu mengikuti rapat koordinasi secara zoom meeting bersama Mendagri dan Tim Pengendali Inflasi Nasional, Senin 18 November 2024 di Ruang Monitoring Center Dinas Kominfo Kota Bengkulu.
Kondisi iklim dan cuaca memiliki pengaruh signifikan terhadap produksi komoditas pertanian, perikanan, dan perdagangan, serta tren inflasi.
Perubahan pola cuaca, seperti peningkatan suhu dan perubahan pola curah hujan, dapat berdampak langsung pada hasil panen pertanian.
Sehmi menjelaskan, untuk faktor ini di kota Bengkulu masih mengalami curah hujan sedang yang diprediksi terjadi hingga Desember dan dinilai tak terlalu mempengaruhi sektor pertanian.
BACA JUGA:Waspada Kasus TBC, Dinkes Kota Bengkulu Imbau Perkuat Imun Tubuh
BACA JUGA:Sukatno Temui Ratusan Gen-Z Kota Bengkulu dalam Forum Rengasdengklok
"Alhamdulillah kita masih di titik aman, curah hujan masih tergolong sedang, harga bahan pokok hasil pertanian masih terkendali, dan Insyallah ini berlangsung seterusnya," jelas Sehmi.
Bencana hidrometeorologi dapat menyebabkan inflasi karena dapat mengganggu produksi, merusak infrastruktur transportasi, dan menyebabkan lonjakan harga komoditas diantaranya gangguan produksi, kerusakan infrastruktur transportasi serta lonjakan harga.
Maka dari itu penting dilaksanakan rapat koordinasi ini untuk mengantisipasi ancaman bencana terhadap inflasi di sejumlah daerah di Indonesia. (*)
Deskripsi (12 kata):