BENGKULUEKSPRESS.COM - Sebagian besar orang mungkin takut akan kematian. Namun, beda halnya dengan thanatophobia. Kondisi ini membuat penderitanya cemas dan takut berlebihan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kematian, sehingga perlu mendapatkan penanganan agar tidak mengganggu kualitas hidupnya.
Thanatophobia sering dikaitkan dengan gangguan kecemasan umum yang membuat penderitanya merasa takut secara berlebihan saat menghadapi pembicaraan tentang kematian maupun mengingat peristiwa mematikan. Penderitanya juga merasa takut saat harus membayangkan dirinya sendiri atau bahkan orang yang ia sayangi meninggal dunia. Bila rasa takut telah mengambil alih pikirannya, bukan tidak mungkin aktivitas atau bahkan kualitas hidup penderita thanatophobia akan terganggu.
BACA JUGA:Sering Takut Melihat Ayam? Bisa Jadi Kamu Terkena Alektorophobia
Kenali Penyebab Thanatophobia
Penyebab thanatophobia belum diketahui hingga saat ini. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami fobia ini, yaitu:
- Berusia di atas 40 tahun
- Mengalami peristiwa traumatis, seperti kecelakaan, melihat orang tua meninggal, atau hampir meninggal dunia
- Memiliki riwayat penyakit serius atau mematikan
- Menderita gangguan kecemasan atau depresi
- Merasa tidak puas dengan hidupnya
Selain itu, seseorang dengan jumlah anggota keluarga atau teman dekat yang sedikit, diketahui memiliki kecenderungan mengalami thanatophobia.
BACA JUGA:Agar Tidak Mudah Bertengkar! Istri Harus Mengetahui 9 Hal Ini tentang Suami
Ketahui Tanda Gejala Thanatophobia
Gejala utama yang dialami penderita thanatophobia adalah rasa takut ketika memikirkan kematian. Saat disertai kecemasan berlebih, penderitanya juga bisa mengalami gejala fisik lain, seperti:
- Pusing
- Mual
- Badan gemetar
- Keringat dingin
- Detak jantung berdebar cepat
- Sakit perut
- Susah tidur
Selain itu, saat fobia kematian muncul atau memburuk, penderita thanatophobia juga dapat mengalami beberapa gejala mental yang meliputi:
BACA JUGA:Sering Sakit Kepala di Akhir Haid? Begini Cara Mengatasinya
- Tidak mau berinteraksi dengan teman atau keluarga untuk waktu lama
- Mudah marah
- Sedih terus-menerus
- Cemas dan gelisah berkepanjangan
Inilah Beragam Cara Mengatasi Thanatophobia
Thanatophobia tergolong sebagai suatu gangguan bila rasa takut terus-menerus berlangsung selama lebih dari 6 bulan. Setelah seseorang terdiagnosis menderita fobia ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan dokter guna meredakan rasa takut akan kematian yang dialami penderitanya, yaitu:
Psikoterapi
Salah satu cara mengatasi thanatophobia adalah melakukan psikoterapi, salah satunya dengan terapi perilaku kognitif. Perawatan ini bertujuan untuk memperbaiki pola pikir penderita terkait kematian, termasuk menanamkan pikiran bahwa kematian adalah hal yang wajar terjadi dan pasti akan dialami semua orang.
BACA JUGA:Kearifan Lokal Hukum Adat Pulau Enggano dalam Menjaga Keharmonisan
Psikolog atau psikiater juga dapat melakukan teknik psikoterapi lainnya, seperti terapi pemaparan terhadap sesuatu yang ditakuti oleh penderitanya. Pada kasus thanatophobia, penderitanya akan diperlihatkan situasi yang menggambarkan suasana duka karena kematian. Selama terapi ini, psikolog tentu akan selalu memantau kondisi penderita fobia untuk memastikan keamanannya.
Teknik relaksasi
Teknik relaksasi meliputi teknik pernapasan maupun yoga. Teknik ini diharapkan bisa membuat orang yang mengalami thanatophobia menjadi lebih tenang ketika mendengar tentang kematian. Dengan pikiran yang tenang, gejala fisik yang terjadi saat fobia juga akan berkurang.
Obat-obatan
Untuk mengatasi thanatophobia, dokter juga akan memberikan obat-obatan, seperti obat penenang atau antidepresan, bila penderita tidak juga membaik setelah melakukan psikoterapi. Namun, penggunaan obat ini hanya digunakan dalam jangka pendek untuk mengurangi risiko ketergantungan obat.
Thanatophobia dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya, apalagi kalau rasa cemas yang muncul sudah sangat berlebihan. Bila Anda mengalami gejala thanatophobia, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke psikolog atau psikiater. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan solusi dan penanganan yang tepat untuk mengatasi fobia tersebut.(bee)