Jenis-Jenis Infeksi Jamur Kulit dan Cara Mengatasinya

Rabu 06-11-2024,18:09 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Infeksi jamur merupakan infeksi kulit yang paling sering terjadi dan dapat dialami oleh segala kelompok usia. Infeksi jamur di kulit ada yang bersifat menular dan kerap kali mengganggu kenyamanan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab dan cara mengatasi infeksi jamur.

Infeksi jamur pada kulit umumnya disebabkan oleh jamur Candida, Malassezia, Epidermophyton, Microsporum, atau Trichophyton. Infeksi jamur yang ringan biasanya akan menimbulkan ruam pada kulit. Meski tidak berbahaya, ruam tersebut menimbulkan gatal dan mengganggu penampilan.

BACA JUGA:Ini Dia Salep Kutu Air yang Ampuh dan Cepat Mengatasi Gejalanya

Sebagian besar jamur berkembangbiak melalui spora yang tersebar di udara. Itulah sebabnya, infeksi jamur paling sering menyerang bagian luar tubuh menusia, seperti kulit dan kuku. Orang-orang yang aktif bergerak dan berkeringat berisiko tinggi terkena infeksi jamur kulit, terlebih jika mereka tidak menjaga kebersihan diri. Selain itu, penderita diabetes serta bayi dan balita yang menggunakan popok juga rentan mengalami infeksi jamur kulit.

Jenis dan Gejala Infeksi Jamur Kulit yang Perlu Diketahui
Berikut adalah jenis-jenis infeksi jamur kulit yang paling umum terjadi:

1. Dermatofitosis (ringworm)
Infeksi jamur ini ditandai dengan ruam pada kulit yang berbentuk lingkaran, berwarna kemerahan, dan gatal. Warna merah di bagian tepi lingkaran lebih jelas. Ringworm dapat menular, tetapi biasanya tidak menjadi parah. Infeksi ini bisa menyerang kulit kepala, wajah, leher, atau di bagian tubuh lainnya.

BACA JUGA:Belum Dihuni, Meteran Listrik Kantor Bawaslu Kota Bengkulu Raib Digasak Maling

2. Tinea pedis atau kurap kaki (athlete’s foot)
Gejala tinea pedis antara lain adalah kulit mengelupas dan pecah-pecah di bagian kaki, terdapat kulit yang melepuh dan berwarna merah, serta muncul rasa gatal dan perih. Infeksi jamur ini bersifat menular dan umumnya timbul pada sela-sela jari kaki. Olahragawan yang selalu menggunakan kaus kaki lebih berisiko terserang infeksi jamur kulit ini.

3. Tinea cruris (jock itch)
Tinea cruris merupakan infeksi jamur menular yang muncul di lipatan kulit yang lemab dan hangat, seperti lipatan bokong, selangkangan, dan alat kelamin. Bagian kulit yang terinfeksi akan tampak kemerahan, serta terasa gatal dan perih. Kondisi ini sering terjadi pada pria berusia remaja dan dewasa, atau orang yang sering mengenakan celana ketat.

BACA JUGA:Dukung Asta Cita Prabowo, Polda Bengkulu Ajak Masyarakat Perangi Judi Online

4. Kandidiasis kulit
Kandidiasis kulit disebabkan oleh jamur Candida dan tidak bersifat menular. Infeksi jamur Candida ini dapat muncul di bagian tubuh manapun, tetapi kerap kali muncul di area tubuh yang hangat dan lembab, seperti selangkangan dan ketiak. Kulit yang terinfeksi jamur candida akan terlihat kemerahan dan terasa gatal.

Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit dengan Obat Anti Jamur
Penanganan utama infeksi jamur kulit adalah menggunakan obat antijamur, terutama antijamur topikal (oles) seperti krim atau salep. Obat antijamur bekerja dengan cara menghancurkan dinding sel jamur serta menghambat pertumbuhan sel-sel jamur.

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Dapat Support Kementerian Sosial RI

Beberapa obat antijamur yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi jamur kulit adalah:
- Antijamur topikal (oles), yaitu antijamur yang diaplikasikan langsung ke kulit, rambut, atau kuku
- Antijamur oral, yaitu antijamur yang tersedia dalam bentuk kapsul, pil, atau cair, dan biasanya diberikan jika area yang terinfeksi sangat luas dan tidak dapat diatasi dengan obat antijamur topikal

Obat anti jamur topikal tersedia dalam berbagai bentuk, merek, dan tingkat kekuatan untuk membasmi jamur. Namun, secara umum, obat antijamur yang dijual di apotek berisi clotrimazole, miconazole, nystatin, ketoconazole, atau kombinasi dari beberapa kandungan tersebut.

Obat antijamur harus digunakan sesuai dengan anjuran pakai. Obat ini juga harus tetap digunakan selama beberapa hari setelah ruam di kulit hilang untuk mematikan sisa-sisa jamur. Meski bisa menyerang siapa pun, bukan berarti infeksi jamur kulit tidak bisa dicegah. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi jamur kulit:

BACA JUGA:Rugikan Negara Ratusan Juta, Mantan Direktur Kontruksi Asal Bengkulu Utara Divonis Ringan

- Menjaga kebersihan kulit, terutama jika Anda aktif bergerak, senang berolahraga, atau sering melakukan aktivitas di luar ruangan
- Segera mengeringkan kulit jika basah atau berkeringat
- Mengganti pakaian dalam dan kaos kaki setiap hari
- Menjemur sepatu di udara terbuka dan menjaga agar bagian dalam sepatu tidak lembab
- Tidak menggunakan handuk, baju dalam, dan pakaian secara bergantian dengan orang lain
- Menggunakan pakaian yang mudah menyerap keringat saat olahraga
- Tidak menggunakan celana yang terlalu ketat

Jika sudah mencoba menggunakan obat antijamur yang dijual bebas tetapi infeksi jamur tidak kunjung membaik atau bahkan semakin parah, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Informasikan pula pada dokter terkait konsumsi obat-obatan lain guna mencegah risiko terjadinya interaksi obat.(bee)

Kategori :