BENGKULUEKSPRESS.COM - Maraknya aksi geng motor yang terjadi di Kota Bengkulu beberapa waktu ini menjadi perhatian berbagai pihak, terkhusus Pemerintah Kota Bengkulu.
Hal ini menjadi atensi karena menimbulkan keresahan dan menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Bengkulu.
Berkenaan hal ini, Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi meminta seluruh Kepala Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk lebih ekstra memantau perkembangan anak didiknya di sekolah sebagai upaya mencegah aksi kenakalan remaja.
"Kita sudah mengimbau seluruh sekolah dan pelajarnya untuk mengurangi aktivitasnya di malam hari di luar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Juga seluruh Kepsek juga diminta untuk memperhatikan kenakalan remaja lainnya seperti pelecehan seksual dan tindakan lain yang dinilai tak benar," jelas Arif, Jumat 1 November 2024.
BACA JUGA:Hasil Seleksi Administrasi P3K Pemkot Bengkulu, 59 Dari 1507 Pelamar Tak Lolos
Intinya, pemerintah fokus melakukan pencegahan kenakalan remaja bersama seluruh stakeholder. Sebab, kenakalan remaja yang menjurus tindak kriminal ini tidak dapat dilakukan dengan pendekatan tunggal, tapi harus secara menyeluruh mulai dari keluarga, sekolah, pihak aparat kepolisian hingga pemerintah.
Baru-baru ini, Kapolda Bengkulu Irjen Pol Anwar, S.I.K., M.Si juga mengingatkan bahwa dampak sosial dari fenomena ini mencakup peningkatan tindakan kriminal dan gangguan ketertiban, yang dapat menimbulkan rasa ketakutan di masyarakat.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen, mulai dari keluarga hingga pihak sekolah dan tokoh masyarakat, untuk bersinergi dalam menghadapi tantangan ini.
Menurutnya, kenakalan remaja bukan hanya tanggung jawab kepolisian, tetapi juga tanggung jawab bersama. Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai sopan santun dan keteladanan yang baik dalam keluarga dan lingkungan pendidikan. (*)