BENGKULUEKSPRESS.COM - Jengkol adalah salah satu makanan yang digemari di berbagai daerah, terutama di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Jengkol memiliki aroma yang khas dan kuat, yang kerap menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmatnya.
Meskipun demikian, mengonsumsi jengkol dalam jumlah besar atau tidak dimasak dengan benar dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk risiko keracunan.
Kondisi keracunan ini sering disebut sebagai "jengkolan" dan terjadi akibat adanya senyawa asam jengkolat dalam jengkol, yang jika terakumulasi di dalam tubuh, dapat mengakibatkan gangguan pada sistem urinari dan menyebabkan nyeri yang hebat.
Mengenali gejala-gejala keracunan jengkol sangat penting agar penanganan segera dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
BACA JUGA:Cara Menjaga dan Mengatasi Masalah Ginjal, dr Zaidul Akbar Sarankan Minum ini Selama 3 Bulan
BACA JUGA:10 Manfaat Rebusan Daun Pandan Untuk Kesehatan Tubuh
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai penyebab serta penyebab mengenai gejala keracunan jengkol dan langkah penanganannya:
Penyebab Keracunan Jengkol
Keracunan jengkol terjadi karena adanya kandungan asam jengkolat (jengkolic acid) yang cukup tinggi di dalam biji jengkol.
Asam jengkolat ini bersifat toksik bagi tubuh dan sulit larut dalam air, terutama pada pH asam seperti dalam saluran kemih.
Ketika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau tubuh tidak dapat memprosesnya dengan baik, asam jengkolat ini dapat membentuk kristal di ginjal dan saluran kemih.
BACA JUGA:10 Manfaat Kacang Arab yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:Sumber Protein Berkualitas Tinggi, Inilah 10 Manfaat Ikan Pollock UntuK Kesehatan
Kristal tersebut dapat menyebabkan iritasi, penyumbatan, hingga kerusakan pada ginjal dan jaringan sekitarnya, sehingga muncul gejala keracunan atau jengkolan.
Gejala Keracunan Jengkol