BENGKULUEKSPRESS.COM - Obat diare anak perlu digunakan jika anak sudah mencret lebih dari 3 kali dalam sehari, apalagi jika diare sangat berair. Penggunaan obat diare pada anak tidak hanya untuk meredakan gejala diare, tetapi juga untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Diare merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, seperti rotavirus. Selain mencret berkali-kali, kondisi ini biasanya juga disertai dengan mual, tidak nafsu makan, dan muntah. Oleh karena itu, anak yang sedang diare sangat rentan mengalami dehidrasi.
BACA JUGA:Wajib Dicoba! Inilah Makanan untuk Program Hamil yang Sukses
Obat diare anak bisa menjadi pilihan pertama untuk meredakan keluhan yang dialaminya dan mencegah terjadinya dehidrasi. Beberapa obat diare juga dapat memulihkan kondisi ususnya sehingga ia tidak mudah terserang diare lagi di kemudian hari.
Pilihan Obat Diare Anak yang Bagus
Ada beragam pilihan obat diare anak yang aman diberikan untuk buah hati, mulai dari oralit, suplemen zinc, probiotik, hingga obat antidiare. Obat diare untuk anak ini ada yang dijual bebas dan ada pula yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Pastikan obat diare anak yang digunakan sesuai dengan usia Si Kecil. Berikut adalah beberapa produk obat diare anak yang bisa Anda jadikan pilihan:
BACA JUGA:Ini Manfaat Sinar Matahari yang Mengandung Vitamin D
Oralit Phapros
Oralit Phapros adalah bubuk gula garam untuk mencegah dan mengobati dehidrasi akibat diare. Obat ini bisa digunakan sebagai obat diare anak usia 0 sampai 12 tahun. Oralit Phapros mengandung elektrolit natrium klorida, kalium klorida, trisodium sitrat dihidrat, dan gula jagung (glukosa anhidrat). Kandungan elektrolit dalam oralit berfungsi untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang saat diare atau muntah-muntah. Oralit Phapros dijual bebas dalam kemasan saset. Sebungkus Oralit Phapros perlu dilarutkan dalam 200 ml air putih matang sebelum diminum. Cairan rehidrasi ini bisa diberikan tiap kali anak mencret atau muntah.
Daryazinc
Daryazinc adalah merek suplemen zinc yang biasa digunakan dalam pengobatan diare pada anak. Daryazinc mengandung zinc sulphate yang dikemas dalam dua sediaan, yaitu:
- Daryazinc drops (tetes), untuk anak usia 2–6 bulan.
- Daryazinc sirup, untuk anak usia 6 bulan ke atas.
Pemberian suplemen zinc bersama larutan oralit saat anak diare terbukti bisa mengurangi tingkat keparahan diare dan mempercepat penyembuhannya. Suplementasi zinc pada balita juga diketahui mampu menurunkan risiko anak terserang diare di kemudian hari.
BACA JUGA:Bisa Dicoba! Pola Makan Sehat Penambah Stamina Prima
Agar hasilnya maksimal, berikan Daryazinc setiap hari selama 10 hari berturut-turut sejak pertama kali diare terjadi meskipun anak sudah tidak diare lagi. Berikan obat diare anak ini 1 jam sebelum anak makan atau 2 jam setelah anak makan. Gunakan alat takar di dalam kemasan supaya dosis yang dikonsumsi tepat.
Entrostop Herbal Anak
Entrostop Herbal Anak ampuh untuk menghentikan diare pada anak, termasuk yang diakibatkan oleh infeksi saluran pencernaan atau jajan sembarangan. Obat diare ini dapat digunakan oleh anak usia 6 tahun ke atas. Entrostop Herbal Anak mengandung ekstrak herbal yang efektif mengurangi frekuensi mencret, memadatkan tinja yang encer, serta meredakan sakit perut saat anak mengalami diare. Bahan alami tersebut berupa daun jambu biji, kunyit, jahe merah, dan daun teh.
Entrostop Herbal Anak tersedia dalam bentuk cair yang dikemas dalam saset. Obat ini bisa diminum langsung sehingga praktis digunakan kapan dan di mana saja, misalnya saat sedang bepergian. Untuk menghentikan mencret dan keluhan yang menyertainya, obat diare anak ini bisa diberikan sebanyak 1 saset, 3 kali sehari.
Agar penyembuhan diare maksimal, pastikan anak tidak mengalami dehidrasi. Di samping air putih, berikanlah ia minuman elektrolit, seperti oralit, selama masih mencret. Penting untuk diingat bahwa Entrostop Herbal Anak tidak boleh diberikan kepada anak usia kurang dari 5 tahun.
BACA JUGA:Amankah Penggunaan Bahan Pengawet dalam Makanan yang Dikonsumsi
Lacto B
Lacto B adalah suplemen probiotik yang dapat membantu mengatasi diare pada anak. Obat diare anak ini bisa diberikan untuk buah hati yang sudah berusia 1 tahun atau lebih. Lacto B mengandung bakteri Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longum, dan Streptococcus thermophillus. Bakteri-bakteri baik ini akan menekan pertumbuhan bakteri jahat yang menyebabkan diare. Suplemen probiotik juga dapat meringankan gejala diare akibat konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik.
Untuk membantu mengatasi diare pada anak, berikan Lacto B 3 kali sehari. Campurkan Lacto B ke dalam susu, es krim, atau yogurt kemudian segera berikan kepada anak.
Diapet Anak
Diapet Anak adalah merek obat diare anak untuk mengurangi frekuensi buang air besar, memadatkan tinja yang encer, dan meredakan mulas akibat diare. Obat ini bisa digunakan pada anak usia 5 tahun atau lebih. Diapet Anak terbuat dari bahan alami, seperti ekstrak daun jambu biji, kunyit, kulit buah delima, dan buah mojokeling. Perpaduan bahan ini diyakini mampu mengatasi diare dan mengurangi risiko terjadinya dehidrasi.
BACA JUGA:Pentingnya Mengonsumsi Garam Beryodium Setiap Hari
Diapet Anak tersedia dalam bentuk sirop yang dikemas dalam botol atau saset. Untuk meredakan diare dan gejalanya, Diapet Anak bisa diberikan 2 kali sehari. Diapet Anak dalam kemasan saset bisa diminum langsung. Untuk Diapet Anak kemasan botol, gunakan alat takar di dalam kemasan agar dosisnya akurat.
Zinkid Tablet
Zinkid Tablet merupakan suplemen zinc dalam bentuk tablet dispersible yang bisa larut dalam cairan. Suplemen ini dapat digunakan sebagai obat diare anak usia 2 bulan sampai 5 tahun. Kandungan zinc dalam Zinkid Tablet berguna untuk mengurangi frekuensi diare, serta mempercepat penyembuhan dan peningkatan berat badan anak setelah sembuh.
Zinkid Tablet perlu dilarutkan dengan 1 sendok teh air putih hangat atau ASI sebelum diminum. Tunggu sekitar 30 detik hingga tablet larut, kemudian berikan kepada anak yang baru mengalami diare.
Guanistrep Suspensi
Guanistrep Suspensi efektif dalam mengatasi diare pada anak-anak. Obat diare anak ini ditujukan bagi anak usia 3 tahun atau lebih. Guanistrep Suspensi mengandung kaolin dan pektin yang bisa menyerap racun dan bakteri penyebab diare, kemudian membuangnya bersama tinja saat buang air besar. Obat ini juga dapat memadatkan tinja yang cair dan mengurangi frekuensi buang air besar.
Guanistrep Suspensi dapat diberikan 2–3 kali sehari sesuai dosis pada kemasan atau menurut petunjuk dokter. Dianjurkan memberikan obat ini setelah anak buang air besar cair.
BACA JUGA:Manfaat Cabai untuk Kesehatan Tubuh yang Tidak Boleh Dianggap Sepele
Diagit Tablet
Diagit Tablet dapat digunakan sebagai obat diare anak usia 6 tahun atau lebih. Diagit Tablet mengandung attapulgite dan pektin yang mampu menyerap bakteri atau racun penyebab diare, lalu membuangnya bersama feses. Obat ini juga bisa memadatkan tinja dan mengurangi frekuensi buang air besar. Untuk menghentikan diare, berikan Diagit Tablet kepada anak setiap ia selesai buang air besar sesuai dosis pada label kemasan obat.
Imodium Tablet
Imodium Tablet dapat digunakan untuk mengurangi gejala diare pada anak usia 6 tahun atau lebih. Imodium Tablet mengandung loperamide yang bekerja dengan cara memperlambat gerakan usus. Dengan begitu, frekuensi buang air besar bisa berkurang dan tinja menjadi lebih padat saat keluar. Imodium Tablet dikonsumsi setiap kali selesai buang air besar sesuai dosis yang diberikan dokter.
BACA JUGA:Sholat Dhuha di Waktu Ini Ternyata Bisa Bikin Rezeki Seret, Syekh Ali Jaber: Jangan Lakukan Lagi
Dehidrasi berat bisa menyebabkan kejang dan kerusakan otak. Guna mencegah itu terjadi, berikan makanan bergizi dan cairan sesering mungkin kepada anak yang diare meski ia sudah minum obat diare anak. Cairan yang bisa diberikan termasuk air mineral, kuah sup, atau ASI bagi anak yang masih menyusui.
Periksakan anak ke dokter jika diare tidak mereda setelah 2 hari diberikan obat diare anak. Segera bawa buah hati Anda ke dokter jika diare makin parah, disertai muntah-muntah; BAB berdarah; atau muncul gejala dehidrasi, seperti tubuh terasa dingin, jumlah urine sangat sedikit, atau mengantuk terus menerus.(bee)