Hal ini membuat mesin karburator lebih andal pada kendaraan yang digunakan di medan berat atau dalam situasi darurat, di mana suplai listrik mungkin terbatas atau tidak stabil.
5. Tidak Memerlukan Sistem Elektronik yang Rumit
Pada mesin karburator, tidak ada sensor-sensor kompleks seperti sensor oksigen, sensor massa udara (MAF sensor), atau injektor elektronik yang bisa menyebabkan masalah jika rusak.
Ini berarti, mesin karburator tidak rentan terhadap gangguan elektronik atau kerusakan yang disebabkan oleh kondisi cuaca atau kelembapan.
BACA JUGA:Bingung Apakah Oli Motor Masih Bagus atau Tidak, Simak 7 Cara Mudah Mengeceknya
BACA JUGA:7 Alasan Kenapa Toyota Raize Direkomendasikan Sebagai Mobil Pilihan
6. Keterjangkauan dan Kemudahan Modifikasi
Karburator umumnya lebih terjangkau dibandingkan sistem injeksi bahan bakar, baik dari segi harga pembelian maupun biaya modifikasi.
Banyak suku cadang aftermarket yang tersedia untuk karburator, sehingga memodifikasi performa mesin dapat dilakukan dengan biaya lebih murah dan metode yang lebih sederhana.
Meskipun memiliki berbagai kelebihan, perlu dicatat bahwa mesin karburator tidak seefisien mesin injeksi dalam hal emisi dan konsumsi bahan bakar.
Selain itu, penyetelan manual yang diperlukan dapat menjadi tantangan bagi pengguna yang tidak terbiasa.
Namun, bagi penggemar otomotif yang menghargai fleksibilitas, kesederhanaan, dan pengalaman berkendara yang otentik, mesin karburator tetap memiliki daya tarik tersendiri yang sulit ditandingi oleh teknologi injeksi modern.