1. Ban aus atau tidak seimbang
Penggunaan ban yang tidak merata dapat menyebabkan goyangan pada kendaraan bertransmisi matic. Bagian ban tertentu mungkin lebih cepat aus sehingga menyebabkan ketidakseimbangan. Penting untuk menjaga tekanan udara dan memutar ban secara teratur untuk memastikan keausan merata.
2. Pelek bengkok atau patah
Pelek yang rusak, misalnya bengkok atau patah, dapat menyebabkan ketidakstabilan pada ban belakang. Kerusakan ini bisa terjadi karena benturan keras, kecelakaan atau penggunaan pelek yang rusak. Inspeksi visual yang cermat harus dilakukan untuk mendeteksi kerusakan pada pelek.
3. Masalah suspensi belakang
Komponen suspensi belakang yang aus, bocor atau rusak dapat menimbulkan getaran. Periksa secara berkala peredam kejut, pegas dan komponen suspensi lainnya untuk memastikan kondisinya baik.
4. Rantai atau sabuk penggerak yang longgar
Rantai atau sabuk penggerak yang longgar dapat menyebabkan roda belakang bergoyang. Pastikan rantai penggerak atau sabuk dikencangkan dengan benar sesuai rekomendasi pabrikan.
BACA JUGA:Ikuti 10 Cara Melumasi Rantai Motor yang Benar Agar Cegah Kehausan dan Kurangi Gesekan
BACA JUGA:Ketahui 6 Faktor Penyebab Kebocoran Knalpot Motor
5. Masalah rem belakang
Masalah pada sistem rem belakang, seperti rem cakram yang aus atau kaliper rem macet, dapat menyebabkan osilasi. Ingatlah untuk memeriksa sistem rem Anda secara teratur dan mengganti bagian yang aus atau rusak.
6. Masalah bantalan roda
Bantalan roda belakang yang aus atau rusak juga dapat menyebabkan ban belakang sepeda motor matic bergetar. Jika terdengar suara gerinda atau gerinda yang berasal dari roda belakang, segera periksa dan ganti bearing yang bermasalah.
7. Tekanan ban tidak seimbang
Tekanan udara pada ban belakang yang tidak seimbang dapat menyebabkan fluktuasi. Ingatlah untuk selalu memeriksa dan menjaga tekanan ban sesuai anjuran pabrikan.