BENGKULUEKSPRESS.COM - Selain dengan obat-obatan dari dokter, keputihan bisa diobati dengan beberapa jenis obat tradisional keputihan. Obat tradisional ini juga tidak kalah efektif dalam mengatasi keputihan, serta lebih mudah diperoleh. Yuk, simak apa saja obat tradisional yang bisa digunakan untuk mengatasi keputihan.
Keputihan merupakan kondisi di mana ada cairan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa bersifat normal atau tidak normal. Keputihan yang normal dan tidak normal ini memiliki ciri-ciri yang berbeda.
Keputihan yang normal membantu menjaga vagina tetap sehat, melindungi vagina dari bakteri, jamur, dan parasit penyebab infeksi, serta sebagai pelumas alami vagina. Tekstur keputihan normal bervariasi, bisa mirip cairan lendir yang lengket, bisa juga bening dan berair, tergantung pada tahap siklus menstruasi.
BACA JUGA:Ini Dia Risiko Minum Kopi Hijau yang Perlu Diketahui
Sedangkan keputihan yang tidak normal umumnya berbau tidak sedap, berwarna, jumlahnya banyak, dan bisa disertai keluhan lain, seperti gatal atau nyeri pada vagina. Keputihan seperti ini tidak boleh didiamkan dan perlu segera diatasi, baik dengan obat medis maupun obat tradisional keputihan.
Macam-Macam Obat Tradisional Keputihan
Keputihan yang tidak normal dapat disebabkan oleh infeksi jamur, infeksi bakteri, seperti vaginosis bakterialis, gonore, dan chlamydia, atau infeksi parasit, seperti trikomoniasis. Untuk mengatasi keputihan yang tidak normal ini, Anda bisa mencoba menggunakan obat-obatan tradisional. Berikut ini adalah beberapa jenis obat tradisional keputihan yang sering digunakan:
1. Kunyit
Kunyit maupun daunnya dikenal sebagai bahan pelengkap atau bumbu yang memiliki cita rasa dan warna yang khas. Selain sebagai bumbu dapur, ternyata kunyit bisa dimanfaatkan untuk mengatasi keputihan yang membandel. Kunyit bisa dikonsumsi sebagai minuman jamu atau dioles pada vagina yang mengalami keputihan.
BACA JUGA:Cascara! Kulit Buah Kopi yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan
Ada beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa senyawa kurkumin pada kunyit bisa membunuh dan menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi vagina. Meski begitu, efektivitas kunyit untuk mengatasi keputihan masih perlu diteliti lebih lanjut.
2. Daun sirih
Sirih merupakan tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia dan sudah sejak lama dikenal sebagai obat tradisional. Selain berguna untuk kesehatan kulit, termasuk memutihkan kulit wajah, manfaat lain dari daun sirih, khususnya untuk wanita, adalah sebagai obat tradisional keputihan. Daun sirih banyak dikonsumsi dengan cara direbus untuk diminum airnya, atau ditumbuk dan dibalurkan ke area kewanitaan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun sirih memang memiliki efek antibakteri dan antijamur. Namun, manfaat daun sirih sebagai obat tradisional keputihan masih belum banyak diteliti, serta belum diketahui secara pasti efektivitas dan keamanannya.
BACA JUGA:4 Bahan Alami Ini Efektif untuk Membasmi Kutil di Wajah yang Ada di Rumah
3. Yogurt
Yogurt merupakan salah satu jenis makanan yang mengandung probiotik (bakteri baik). Bakteri ini diketahui bisa membantu tubuh melawan infeksi jamur dan bakteri di area vagina. Sebuah penelitian menemukan bahwa kandungan probiotik pada yogurt mampu mengatasi infeksi jamur dan bakteri penyebab infeksi pada vagina. Penggunaan yogurt sebagai obat keputihan bahkan dikatakan aman untuk ibu hamil dan wanita yang telah memasuki masa menopause.
Meski begitu, efektivitas yogurt sebagai obat tradisional keputihan juga masih perlu dikaji lebih dalam. Jika Anda tertarik untuk menggunakannya sebagai obat keputihan tradisional, yogurt bisa digunakan dengan cara dioleskan pada vagina. Namun, Anda disarankan untuk memilih yogurt murni tanpa kandungan gula, sebab gula bisa memicu pertumbuhan jamur dan bakteri.
4. Asam borat
Asam borat merupakan zat antiseptik yang cukup efektif untuk membasmi jamur, parasit, dan bakteri penyebab infeksi pada area kewanitaan. Saat hendak menggunakannya sebagai obat keputihan, asam borat perlu dilarutkan terlebih dahulu dengan air bersih. Asam borat ini tidak boleh dioleskan pada area kulit yang terluka di sekitar vagina, karena dapat menyebabkan iritasi dan perih. Selain itu, asam borat juga tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita hamil.
BACA JUGA:Benarkah Sirsak Efektif untuk Obat Kanker? Ini Faktanya
5. Cuka apel
Menggunaan cuka apel untuk mengatasi keputihan yang gatal akibat infeksi jamur merupakan salah satu cara yang cukup populer. Cukup tuangkan setengah gelas cuka apel ke dalam bak mandi, kemudian berendamlah selama 20 menit. Sifat asam pada cuka apel bisa menghilangkan bakteri dan jamur penyebab infeksi di area kewanitaan.
Namun, hindari penggunaan cuka apel secara langsung pada area vagina. Alih-alih membunuh bakteri dan jamur yang jahat, cuka apel malah bisa membunuh bakteri baik pada vagina. Cuka apel juga dapat menyebabkan iritasi jika dioleskan langsung pada vagina.
6. Minyak kelapa murni
Minyak kelapa murni merupakan minyak yang didapat dari sari daging buah kelapa. Sama seperti yogurt, minyak kelapa juga efektif memerangi infeksi jamur dan bakteri di vagina yang menjadi penyebab keputihan. Cara menggunakannya cukup mudah, yakni dengan dioleskan langsung pada area kewanitaan.
BACA JUGA:Tidak Hanya Menghangatkan Badan, Ada Banyak Manfaat Eucalyptus
7. Bawang putih
Bawang putih mengandung zat allicin yang dapat membasmi jamur dan bakteri. Karena efek inilah, bawang putih dipercaya dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk keputihan. Apabila ingin mencoba bawang putih sebagai obat tradisional keputihan, Anda bisa menambahkan lebih banyak bawang putih ke dalam menu makanan sehari-hari atau mengoleskan bawang putih yang telah dihaluskan ke vagina.
Guna mencegah munculnya keputihan yang tidak normal akibat infeksi vagina, pastikan Anda selalu menjaga vagina tetap bersih dengan mencucinya secara teratur, menggunakan sabun yang berbahan lembut serta air hangat. Hindari penggunaan sabun dengan pewangi dan antibakteri, serta penggunaan pembersih kewanitan dan douching.
BACA JUGA:Khasiat Asam Jawa yang Tidak Seasam Rasanya
Bersihkanlah area kewanitaan dari arah vagina ke anus guna mencegah perpindahan bakteri dari anus yang dapat menyebabkan infeksi pada vagina. Disarankan juga untuk menggunakan celana katun yang mudah menyerap keringat, serta hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat.(bee)