BENGKULUEKSPRESS.COM — Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah M Yunus (RSMY) Bengkulu, Dr. Ari Mukti Wibowo menyebutkan bahwa saat ini wabah cacar monyet belum masuk ke Provinsi Bengkulu. Namun sejumlah langkah telah dilakukan oleh pihaknya dalam mencegah wabah cacar monyet agar tidak masuk ke Provinsi Bengkulu.
Disampaikan dr Ari Mukti Wibowo, langkah-langkah dan antisipasi terhadap kemungkinan wabah cacar monyet salah satunya dengan melakukan instruksi dan laporan kasus dalam menangani penyakit menular tersebut.
"Biasanya, apabila ada indikasi wabah, kita harus mengikuti instruksi yang diberikan dan melaporkan kasus yang terdiagnosis. Setelah laporan dikirim, kami akan menentukan apakah situasi ini sudah menjadi wabah atau masih dalam kondisi biasa," ungkap Dr. Ari, Minggu (1/9/2024)
Menurutnya, penilaian apakah sebuah kondisi sudah menjadi wabah atau tidak tidaklah mudah. Hal ini karena jika benar-benar terjadi wabah, banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, termasuk tanggung jawab pembiayaan yang ditanggung oleh pemerintah daerah.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Tekankan Peran TPK dalam Pencegahan Stunting
Dr. Ari juga menambahkan bahwa kesiapan fasilitas isolasi juga sangat penting. Untuk saat ini ruang isolasi yang ada di RSMY Bengkulu tersedia dan dapat digunakan.
"Kami sudah menyiapkan ruang-ruang isolasi untuk menghadapi kemungkinan wabah. RSMY Bengkulu, sebagai rumah sakit rujukan tertinggi, sudah siap menangani berbagai kasus, baik itu virus maupun bakteri," jelasnya.
Disisi lain, Dr. Ari memastikan bahwa kapasitas bor (bed occupancy rate) di rumah sakit masih dalam keadaan aman. Sehingga masyarakat tak perlu khawatir untuk menjalani perawatn kesehatan di RSMY Bengkulu.
"Untuk saat ini, kondisi keseluruhan bor rawat di rumah sakit masih mencukupi. Kami terus memantau dan mempersiapkan segala kemungkinan untuk menghadapi situasi kesehatan yang ada di Provinsi Bengkulu," tutup dr Ari.
BACA JUGA:Program Kebaikan Pemkot Bengkulu Menurun, Pj Walikota Tekankan Ini
Diketahui hingga saat ini, Indonesia telah mencatat 88 kasus cacar monyet sejak 2022, namun seluruh pasien tersebut telah sembuh total. Penderita cacar monyet di Indonesia bukanlah anak-anak seperti yang terjadi di beberapa negara Afrika.
Sepanjang 2024, ada 15 orang yang terinfeksi cacar monyet namun 10 diantaranya telah dinayatakan negatif dan 5 lainnya masih menjalani pemeriksaan. (tri)