BENGKULUEKSPRESS.COM - Bila dibandingkan dengan wanita, fantasi seksual pria biasanya lebih liar dan nakal. Itulah sebabnya, banyak pria yang memendam fantasi seksualnya. Padahal, jika dikomunikasikan dengan baik kepada pasangan, fantasi seks bisa menghidupkan kembali gairah seksual, lho.
Pada pria, dorongan berfantasi seksual lebih banyak dipicu oleh stimulus dari luar, misalnya dari apa yang dilihat atau ditontonnya. Namun, terkadang fantasi seksual pria juga bisa dipicu oleh hasrat yang muncul dari dalam diri sendiri. Fantasi seksual sebenarnya merupakan hal yang normal dan hampir semua orang memiliki fantasi seks. Akan tetapi, anggapan tabu terhadap hal ini membuatnya sulit untuk dibahas atau disampaikan secara terbuka.
BACA JUGA:Tips Ampuh Berhubungan Seks di Usia Tua
Apa Saja Fantasi Seksual Pria
Berikut ini adalah fantasi seksual yang paling sering muncul di pikiran pria:
1. Seks oral
Banyak pria yang berkhayal menerima seks oral dari pasangannya. Fantasi ini biasanya timbul karena adanya keinginan mencoba hal baru dalam hubungan seksual selain penetrasi vagina.
2. Seks dengan dua wanita sekaligus
Hampir setiap pria punya fantasi seksual bercinta dengan dua wanita sekaligus, atau bahkan lebih. Alasannya, hal ini membuat pria merasa jantan atau macho ketika ada banyak wanita yang menginginkannya.
BACA JUGA:Romantisme Ciuman Bibir Berisiko Membawa 8 Penyakit Ini
3. Bermain peran
Seperti yang sudah disebutkan di atas, gairah seksual pria dapat terstimulus oleh apa yang mereka lihat. Tak heran jika salah satu fantasi seksual pria adalah bermain peran. Dalam skenario fantasi ini, kedua pihak memiliki peranan tertentu, mulai dari suster nakal dan pasien, hingga sekretaris seksi dan bosnya.
4. Menjadi sosok dominan
Memegang kontrol total saat berhubungan seksual adalah fantasi yang cukup sering dimiliki pria. Dengan fantasi ini, pria merasa dominan dan dapat mengontrol pasangannya. Tak jarang, fantasi ini melibatkan tindakan seperti memborgol, memukul, dan memerintah pasangan.
5. Menjadi sosok yang tidak dominan
Sebaliknya, menjadi pihak yang tidak dominan juga merupakan fantasi yang umum dirasakan pria. Fantasi ini juga dapat berupa masokisme. Bagi beberapa pria, fantasi semacam ini cukup menyenangkan karena berlawanan dengan peran yang mereka jalani sehari-hari. Dengan fantasi ini, pria juga jadi merasa dirinya diinginkan oleh pasangannya.
BACA JUGA:Perlu Diwaspadai Istri! Ini Dia Ciri-Ciri Suami Selingkuh
6. Berhubungan seksual di tempat umum
Membayangkan melakukan hubungan seksual di tempat umum sambil ditonton orang lain bisa memicu hasrat seksual pria. Namun, realisasi fantasi ini berbahaya karena memiliki konsekuensi hukum yang serius.
7. Voyeurisme
Beberapa pria juga kerap berfantasi mengintip wanita seksi ketika sedang berganti pakaian atau bahkan saat sedang berhubungan seksual. Tindakan semacam ini dikenal dengan sebutan voyeurisme. Namun, sama seperti berhubungan seks di tempat umum, voyeurisme juga merupakan tindakan yang melanggar hukum.
Menceritakan fantasi seksual kepada pasangan dapat menjadi langkah untuk menghidupkan kembali gairah seksual agar lebih bergelora. Namun, cara menyampaikannya tentu harus berhati-hati agar tidak menyebabkan pasangan Anda jadi salah paham.
BACA JUGA:Begini Cara Mengatasi Istri Tidak Bahagia dalam Rumah Tangga
Anda juga bisa mengungkapkan fantasi seksual Anda kepada pasangan secara tidak langsung, misalnya dengan meminta pendapatnya mengenai adegan seks dalam sebuah film yang kalian tonton. Ini merupakan cara yang aman untuk mengetahui respons pasangan terhadap fantasi seksual Anda.
Walaupun mewujudkan fantasi seksual bisa menjadi cara untuk meningkatkan kepuasan saat berhubungan seks, Anda tetap harus mempertimbangkan keinginan dan kondisi pasangan Anda. Jika ia tidak ingin melakukannya, sebaiknya Anda tidak memaksanya. Jangan sampai fantasi seksual merusak kerhamonisan hubungan Anda.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Beri Kemudahan Urus Perizinan, 7 Ribuan NIB Diterbitkan
Bila fantasi seksual Anda menimbulkan dorongan yang sangat kuat ke arah tindakan yang berbahaya atau melanggar hukum dan norma sosial, sebaiknya konsultasikan masalah ini ke psikiater atau psikolog. Apalagi jika dorongan tersebut sudah menimbulkan perasaan resah atau mengganggu aktivitas Anda.(bee)