BENGKULUEKSPRESS.COM - Berciuman dengan pasangan terkasih memang memberikan kesan romantis dan dapat meningkatkan keintiman. Namun, di balik itu, rupanya ada banyak risiko kesehatan yang dapat terjadi hanya dari ciuman bibir, lho. Ini karena penularan berbagai jenis virus dan bakteri dapat terjadi melalui ciuman.
Berciuman bibir dengan orang yang disayangi memang dapat mendatangkan banyak manfaat kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental. Namun, jika berciuman dilakukan saat pasangan atau orang terkasih sedang tidak sehat atau terinfeksi penyakit tertentu, ini justru berisiko membuatmu ikut terkena penyakit yang sama.
BACA JUGA:Perlu Diwaspadai Istri! Ini Dia Ciri-Ciri Suami Selingkuh
Penelitian menemukan, sepasang kekasih yang sering berciuman ternyata memiliki tipe bakteri yang sama di dalam air liurnya. Hasil ini membuktikan bahwa saat berciuman, terjadi perpindahan bakteri antara orang yang terlibat. Di sisi lain, ada yang menyebut bahwa perpindahan bakteri ini baik untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Meski begitu, dugaan tersebut masih belum terbukti secara klinis.
8 Penyakit Akibat Berciuman Bibir
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa ditularkan melalui ciuman bibir:
1. Pilek
Pilek dapat ditularkan lewat udara yang terkontaminasi virus atau melalui cairan tubuh di saluran napas, seperti dahak atau ingus orang yang terinfeksi. Bila pasanganmu sedang pilek dan kalian berciuman, jangan kaget bila kamu bisa ikutan pilek juga, ya!
BACA JUGA:Begini Cara Mengatasi Istri Tidak Bahagia dalam Rumah Tangga
2. Demam kelenjar
Penyakit demam kelenjar disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr, yang dikenal pula dengan penyakit ciuman atau mononukleosis. Seperti namanya, penyakit ini bisa menular melalui ciuman. Bila terkena penyakit ini, kamu bisa mengalami beberapa gejala, seperti tenggorokan terasa panas, sakit kepala, demam, nyeri di seluruh tubuh, ruam, serta pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan ketiak.
Meski umumnya demam kelenjar tidak membahayakan, tapi penyakit ini kadang dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pembesaran limpa, gangguan hati, trombositopenia, anemia, pembengkakan amandel, peradangan otot jantung, dan komplikasi pada sistem saraf, termasuk radang otak hingga sindrom Guilain Barre. Komplikasi tersebut biasanya lebih berisiko terjadi pada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, misalnya akibat menderita lupus.
3. Infeksi herpes
Herpes genital disebabkan oleh infeksi herpes simplex virus (HSV). Ada dua jenis virus herpes simplex, yaitu tipe 1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2). HSV 1 inilah yang umumnya dapat ditularkan dari mulut ke mulut sehingga menyebabkan herpes oral, yaitu infeksi herpes pada mulut dan bibir. Virus herpes simplex penyebab infeksi ini dapat ditularkan jika kamu berciuman dengan pasanganmu yang sedang menderita herpes. Terlebih, jika terdapat luka melepuh di bibirnya.
BACA JUGA:Pedagang Toko Kelontong dan Warung Bisa Dapat Bantuan dari Kementerian, Ini Caranya!
4. Cacar air
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Meski umumnya terjadi pada anak-anak, tapi kondisi ini juga dapat menjadi lebih buruk jika menyerang orang dewasa, terutama yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh.
Kemunculan cacar air biasanya diawali dengan gejala-gejala, seperti demam, kehilangan nafsu makan, kelelahan, sakit kepala, dan timbul ruam di seluruh tubuh. Virus penyebab cacar air ini dapat ditularkan melalui kontak langsung, seperti berciuman.
5. Kutil
Kutil disebabkan oleh virus Human papillomavirus (HPV). Ada sekitar 100 jenis virus HPV yang bisa memicu munculnya kutil. Salah satu jenis kutil yang tumbuh di sekitar hidung dan mulut adalah kutil filiform. Kutil jenis ini biasanya berbentuk kecil dan memiliki warna yang sama dengan warna kulit. Kutil pada mulut ini dapat menular melalui ciuman, terutama ketika ada area di sekitar mulut yang sedang mengalami luka.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Beri Kemudahan Urus Perizinan, 7 Ribuan NIB Diterbitkan
6. Penyakit yang disebabkan bakteri meningokokus
Selain penyakit yang telah disebutkan sebelumnya, infeksi bakteri meningokokus yang dapat menyebabkan meningitis, juga berisiko ditularkan melalui ciuman bibir. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menjadi lebih berat dan menimbulkan septikemia.
Septikemia adalah kondisi ketika infeksi bakteri sudah menyebar ke dalam darah. Kondisi ini dikenal juga dengan sebutan infeksi darah atau keracunan darah. Septikemia dapat berkembang menjadi komplikasi berbahaya yang disebut dengan sepsis.
7. Radang tenggorokan
Radang tenggorokan sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri Streptococcus. Keduanya sangat mudah menyebar melalui air liur. Kalau kamu atau pasanganmu sedang terkena penyakit ini, sebaiknya tunda dulu untuk berciuman, karena penyakit ini bisa dengan mudah menular melalui ciuman.
BACA JUGA:Pasangan Calon Walikota Bengkulu Ariyono Gumay - Hariallyanto Resmi Daftar ke KPU
8. Hepatitis B
Virus hepatitis B umumnya dapat menular melalui kontak terhadap cairan tubuh penderitanya, seperti darah, air mani, dan air liur. Kontak ini bisa terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman, seperti bergonta-ganti pasangan, atau penggunaan jarum suntik bergantian dengan penderita hepatitis B.
Meski demikian, risiko penularan virus hepatitis B melalui ciuman masih belum dapat dipastikan. Jika tidak terdapat luka terbuka pada mulut penderitanya, kecil kemungkinan hepatitis B dapat menular ke orang lain melalui ciuman.
Meski memiliki risiko untuk menularkan penyakit, bukan berarti kamu dilarang berciuman dengan pasangan, ya. Agar kamu dan pasangan bisa menikmati ciuman tanpa takut tertular penyakit, kalian perlu menerapkan kebiasaan hidup yang sehat, seperti:
BACA JUGA:Agar Rezeki Mengalir Deras Tanpa Hambatan, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Rahasianya
- Jaga kesehatan gigi dan mulut.
- Hindari ciuman bibir ketika sedang sakit.
- Jalani imunisasi untuk mencegah tertular penyakit akibat berciuman bibir.
Bila setelah berciuman kamu memiliki keluhan atau timbul gejala seperti penyakit-penyakit yang telah dijelaskan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.(bee)