Wajib Diperhatikan! Begini Tips Memilih Pembalut yang Aman dari Klorin

Jumat 23-08-2024,18:16 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Apakah kamu tahu pembalut sekali pakai terbuat dari apa? Kebanyakan orang pun tidak mengetahuinya. Pembalut pada umumnya terbuat dari kapas. Namun, selain kapas, ada bahan atau zat lain yang bisa berbahaya untuk kesehatan, termasuk klorin. Lalu, bagaimana pembalut yang aman?

Saat menggunakan pembalut, pilihlah pembalut yang tidak mengandung klorin dan aman digunakan. Penggunaan pembalut yang mengandung klorin bisa berbahaya. Lalu, ketika haid, pembalut seperti apa yang sebaiknya digunakan? Simak ulasan berikut untuk mengetahui beberapa tips memilih pembalut yang aman bagi wanita.

BACA JUGA:Mengapa Wanita Harus Mengalami Menstruasi? Ini Alasanya

Apa itu klorin?
Klorin adalah bahan kimia yang biasanya dipakai untuk bahan pembuat desinfektan. Zat ini sering dipakai untuk membasmi kuman dan menjernihkan air. Klorin tidak hanya tersedia dalam bentuk gas, namun juga tersedia dalam bentuk cair dan padat. Bahkan, zat ini bisa ditemui juga pada pembalut.

Saat ini banyak pembalut yang mengandung klorin. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, klorin merupakan bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi. Karena ada banyak yang merasa khawatir dengan kandungan klorin pada pembalut, Kementerian Kesehatan telah mengklarifikasi bahwa pembalut yang saat ini telah mengantongi izin edar memiliki kadar klorin dalam batasan yang aman.

Bahaya klorin pada pembalut
Fungsi klorin pada pembalut adalah memutihkan serat pada pembalut agar terlihat bersih dan steril. Proses pemutihan serat pada pembalut menggunakan klorin bisa menimbulkan bahaya. Proses ini akan menghasilkan dioksin yang sangat beracun.

BACA JUGA:Anti Sakit Perut! Tips Ampuh Atasi Haid Hari Pertama

Meskipun kandungan dioksin pada sebuah produk pembalut cukup rendah, hal ini tetap bisa menimbulkan bahaya. Dioksin akan terakumulasi dari tahun ke tahun dan akan tersimpan selama 20 tahun dan bisa menimbulkan efek negatif.

Paparan dioksin bisa mengakibatkan radang panggul, endometriosis, dan disfungsi hormon. Dikutip dari berbagai laman kesehatan, klorin bisa menjadi zat yang berbahaya ketika terkena kulit, terutama dalam jumlah yang banyak. Klorin pada pembalut juga bisa menimbulkan iritasi kulit. Reaksi alergi yang biasanya muncul berupa rasa gatal dan kemerahan. Selain itu, paparan klorin juga bisa menimbulkan ruam dan kulit bersisik.

Tips memilih pembalut yang aman
Saat memilih pembalut, upayakan untuk tidak memilihnya secara sembarangan. Menggunakan pembalut yang tidak mengandung klorin dan aman digunakan adalah pilihan yang tepat. Lalu, apa saja tips untuk memilih pembalut yang aman? Yuk, simak di bawah ini:

BACA JUGA:Mobil Warga Teluk Segara Dirampas Debt Collector

- Pilihlah pembalut yang tanggal kadaluarsanya belum expired.
- Gunakan pembalut yang memiliki daya serap yang baik serta sesuai dengan banyaknya darah yang biasanya keluar saat kamu mengalami haid.
- Sebaiknya, gunakan pembalut yang tidak ada kandungan parfumnya agar aman, terutama jika kamu memiliki kulit yang sensitif.
- Pakailah pembalut yang tidak mengandung klorin. Klorin bisa menyebabkan terjadinya iritasi. Dalam jangka panjang, zat ini bisa memicu timbulnya kanker.
- Baca kandungan bahan yang terdapat di dalamnya. Hindari pembalut yang mengandung pewangi, pestisida, dan pewarna.
- Agar tetap bersih dan sehat, selalu ganti pembalut terutama saat jumlah darahnya banyak. Tujuannya agar terhindar dari perkembangan bakteri.

Jika tidak ingin repot mencari pembalut yang cocok, coba pembalut organik bebas klorin yang aman untuk kulit dan tidak menimbulkan iritasi. Selain itu, anion strip yang ada pada pembalut dapat menghilangkan bau tidak sedap.

BACA JUGA:Nanas Bisa Melancarkan Haid? Cek Faktanya Terlebih Dahulu

Kebiasaan yang perlu dihindari saat pakai pembalut
Selain mengikuti beberapa tips untuk memilih pembalut yang aman, kamu perlu menghindari beberapa kebiasaan berikut ini:  

- Memakai pembalut yang sudah lama tersimpan di dalam tas. Pembalut tersebut ternyata bisa berbahaya. Walaupun terlihat masih bersih, sebenarnya bisa menyerap kotoran di sekitarnya.
- Pembalut yang diganti. Agar aman, gantilah pembalut beberapa jam sekali. Frekuensi mengganti pembalut bisa kamu sesuaikan dengan jumlah darah yang keluar ketika haid.
- Membuang pembalut ke dalam toilet. Kebiasaan ini bisa menyebabkan toilet menjadi macet.
- Tidak mencuci tangan. Agar tangan tetap bersih, cucilah tangan sebelum dan sesudah memegang pembalut.
Setelah memahami bahaya klorin pada pembalut, sebaiknya kamu tidak menggunakan pembalut yang mengandung zat tersebut.(bee)

Kategori :