BENGKULUEKSPRESS.COM - Saat ini ada berbagai sajian camilan enak yang bisa dinikmati banyak orang. Salah satu jajanan yang paling diburu oleh sebagian orang adalah Mochi.
Apakah kamu termasuk orang yang suka makan mochi? Mochi merupakan kue beras asal Jepang yang memiliki cita rasa manis gurih yang bikin nagih.
Mochi adalah kue atau jajanan yang terbuat dari beras bulir pendek yang disebut mochigome, dengan kandungan glutennya yang tinggi membuat tekstur mochi menjadi kenyal.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai mochi, kamu bisa simak ulasan di bawah ini dengan seksama.
BACA JUGA:Lezat dan Bercita Rasa Khas, Inilah 7 Hidangan Kuliner Indonesia yang Terkenal di Mata Dunia
Artikel ini akan memberikan ulasan terkait sejarah mochi yang saat ini menjadi salah satu makanan favorit masyarakat hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Sejarah Mochi
Mochi adalah kue atau jajanan yang terbuat dari beras bulir pendek yang disebut mochigome,-Pinterest -
Mochi memiliki tekstur yang kenyal dan sedikit lengket, mochi biasa diolah engan cara dipanggang atau disantap dalam sup panas yang disebut zoni. Biasanya hidangan itu dinikmati saat sarapan pada tahun baru.
Membuat mochi merupakan ritual musim dingin yang dilakukan secara tradisional oleh pasangan suami istri.
Dirangkum dari berbagai sumber mochi telah menjadi hidangan favorit di Jepang dan sekitarnya karena tekstur dan rasa yang unik. Mochi kerap kali dijadikan hidangan spesial pada acara perayaan khusus seperti pernikahan dan Tahun Baru.
BACA JUGA:Es Buah Segar Incaran Minuman untuk Berbuka, Simak Resep dan Cara Membuatnya
BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Kue Apem Camilan Lezat Berbuka Puasa
Selain itu, mochi juga dinikmati sebagai makanan ringan atau makanan penutup. Mochi sudah menjadi bagian dari budaya Jepang sejak periode Jomon atau masa prasejarah, tepatnya mulai dari 14.000 hingga 300 SM, ketika penanaman padi tersebar luas di Jepang.
Tetapi pada periode Nara (710-794 M), mochi mulai menyerupai hidangan yang kita kenal sekarang. Mochi kemudian menjadi populer di kalangan bangsawan, selama periode Heian pada 794 sampai 1185 M.