Gus Baha menekankan bahwa para kyai, yang memiliki kedekatan spiritual dengan umat, dapat berperan sebagai perantara untuk mendapatkan syafaat tersebut.
"Bayangkan, jika semua syafaat langsung dari Nabi, tentu itu akan sangat melelahkan bagi beliau," kata Gus Baha.
Gus Baha juga mengutip banyak kyai yang merasa tidak layak menerima syafaat langsung dari Nabi.
Mereka lebih memilih untuk mendelegasikan tugas ini kepada ulama lain atau menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah.
Gus Baha menjelaskan bahwa ini bukan hanya guyonan, tetapi juga mengandung makna mendalam mengenai kerendahan hati dan kesadaran akan keterbatasan manusia dalam konteks spiritual.
"Banyak kyai berkata, 'Kami ini tidak yakin bisa mendapat syafaat langsung, biarlah Allah yang menentukan," papar Gus Baha.
Dalam ceramahnya, Gus Baha juga menekankan pentingnya sanad atau silsilah keilmuan dalam Islam.
Gus Baha menjelaskan bahwa keabsahan syafaat terkait dengan sanad atau jalur keilmuan yang sahih dan terpercaya.
BACA JUGA:Penghuni Neraka Bisa Pindah ke Surga, Gus Baha Sarankan Dzikir Satu Ini
BACA JUGA:Dijamin Rajin Ibadah, Gus Baha Jelaskan Singkat Tentang Surga dan Neraka
Sanad berfungsi sebagai bukti bahwa ilmu yang disampaikan dan diterima adalah murni dan tidak terdistorsi.
"Syafaat dan ilmu itu harus memiliki sanad yang jelas, agar kita tidak salah arah," terang Gus Baha.
Gus Baha menegaskan bahwa pemahaman tentang syafaat dan sanad harus diterima dengan hati yang tulus dan tidak boleh disalahgunakan untuk tujuan yang tidak baik.
Gus Baha mengingatkan bahwa syafaat adalah bentuk rahmat Allah yang harus dihargai dan tidak boleh dianggap remeh.
"Jangan pernah menganggap remeh syafaat dan sanad, ini adalah bagian dari rahmat Allah yang sangat besar," ujar Gus Baha.
Ceramah Gus Baha juga mengajak umat Islam untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan amal shaleh, karena syafaat Rasulullah SAW adalah bentuk kasih sayang yang harus diupayakan melalui ibadah dan perilaku yang baik.