Proyek Rp 9 Miliar Terselamatkan: Mukomuko Siap Bangun Gudang Bawang dan Cabai

Jumat 02-08-2024,18:41 WIB
Reporter : Endi
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kabar gembira datang dari Kabupaten Mukomuko. Proyek pembangunan tiga gudang bawang dan cabai senilai Rp 9 miliar yang sempat terancam gagal, kini berhasil diselamatkan. Setelah mendapatkan perpanjangan waktu dari Kemitraan Keuangan hingga 31 Juli 2024.

Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko berhasil menjalin kontrak dengan penyedia, memastikan proyek vital ini tetap berjalan dan siap mendukung para petani serta stabilitas harga komoditas di daerah tersebut.

Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko menerima alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) tematik lebih dari Rp 9 miliar pada tahun 2024 untuk membangun tiga gudang bawang dan cabai guna mengendalikan ketersediaan dan harga. Meski sempat terkendala karena kekurangan syarat, koordinasi dengan Kementerian Pertanian membuka jalan keluar, memungkinkan proyek ini dilanjutkan dalam waktu tambahan yang diberikan.

BACA JUGA:Pasien BPJS Dikenakan Biaya Tinggi oleh Oknum Dokter RSUD Mukomuko, Ketua DPRD Murka

"Kami sangat bersyukur proyek ini dapat dilanjutkan. Setelah melalui beberapa kendala, akhirnya kami bisa menjalin kontrak dengan penyedia. Insya Allah proyek ini akan berjalan sesuai harapan," ujar Novi Hidayanti, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kamis, 1 Agustus 2024, mewakili Kadis Pertanian Mukomuko, Pitriyani, S.Pt.

Kepala KPPN Mukomuko, Wahyu Budiarso, juga mengonfirmasi bahwa proyek DAK fisik Kabupaten Mukomuko tahun 2024 telah berkontrak 100 persen, termasuk DAK Rp 9 miliar di Dinas Pertanian. Wahyu mengapresiasi serapan dana DAK fisik Pemkab Mukomuko yang mencapai 97 persen dari total alokasi tahun 2024.

"Sampai dengan 31 Juli 2024, batas akhir penyerahan syarat pengajuan pencairan DAK fisik, telah tercatat kontrak senilai Rp 103,24 miliar dari total pagu rencana kegiatan Rp 106,46 miliar. Artinya, potensi DAK Fisik yang akan salur untuk 2024 sebesar 97% sesuai nilai kontrak yang disampaikan," jelas Wahyu Budiarso.

BACA JUGA:RSUD Mukomuko Terpa Isu Serius: Oknum Dokter Diduga Lakukan Pelanggaran Prosedur

Wahyu, mengungkapkan, pencapaian ini sangat signifikan, terutama di tengah keterbatasan kapasitas fiskal daerah. DAK Fisik menjadi salah satu tumpuan utama untuk pembangunan, khususnya infrastruktur di Mukomuko. Efisiensi dalam pengadaan juga berkontribusi, karena OPD berhasil mendapatkan penyedia barang/jasa dengan harga lebih murah.

"Apresiasi untuk seluruh pihak yang terlibat, baik dari OPD, Inspektorat, BKD, Bapelitbangda, serta dukungan dari jajaran Pimpinan Pemda Mukomuko. Dengan segala tantangan yang ada, DAK Fisik dapat diselesaikan sampai di titik krusial ini," puji Wahyu.

Wahyu menerangkan bahwa DAK fisik sebesar Rp 103,24 miliar ini memang baru potensi tersalur. Penyaluran DAK Fisik bertahap akan disesuaikan dengan progres dan pemenuhan persyaratan pada setiap tahapan.

"Untuk DAK Fisik yang disalurkan sekaligus dengan rekomendasi, akan disalurkan sesuai dengan BAST yang disampaikan Pemda dengan batas waktu 16 Desember 2024. Jika Pemda tidak memenuhi persyaratan tersebut, DAK Fisik pada tahap-tahap berikutnya tidak akan disalurkan," terang Wahyu Budiarso.

Secara persentase, realisasi kontrak terbesar ada di bidang irigasi mencapai 99,2%. Dari nominal, bidang kesehatan dan KB menjadi yang terbesar dengan total nilai kontrak Rp 41,75 miliar, diikuti bidang pendidikan Rp 19,59 miliar dan bidang pertanian Rp 18,13 miliar. KPPN memroses penyaluran DAK Fisik senilai Rp 3,4 miliar yang akan disalurkan ke rekening Pemda (RKUD) dalam lima hari kerja ke depan.

BACA JUGA:Diserang Buaya, Seorang Warga Mukomuko Terluka Parah

"Kami berharap tahap selanjutnya dapat berjalan lancar dan semua pihak terkait terus meningkatkan koordinasi. Setiap kendala yang terjadi kiranya dapat terdeteksi lebih awal sehingga solusinya bisa segera ditemukan. KPPN akan selalu mendukung penyaluran DAK Fisik secara tepat waktu dan tanpa pungutan biaya/gratifikasi," tutup Wahyu dengan harapan besar.

Kategori :