BENGKULUEKSPRESS.COM – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Kepala Badan Kesatuan, Bangsa, dan Politik (Kesbangpol ) Provinsi Bengkulu, Jaduliwan, menekankan pentingnya peran akademisi dan guru dalam meningkatkan literasi dan edukasi guna memantapkan kewaspadaan nasional.
Dalam upaya menjaga kondusifitas dan mencegah penyebaran berita hoax di kalangan mahasiswa dan pelajar, Kesbangpol Provinsi Bengkulu menginisiasi berbagai bentuk antisipasi.
Salah satunya dengan menggelar literasi dan edukasi melalui akademisi dan guru yang ada di Kota Bengkulu, bagaimana memantapkan kewaspadaan secara nasional dalam rangka mempersiapkan diri dalam menghadapi Pilkada 2024 mendatang.
BACA JUGA:Pj Walikota dan Pejabat Pemkot Bengkulu Lomba Makan Kerupuk, Rangkaian Kemeriahan HUT Ke-79 RI
Hal itu diungkapkan Jaduliwan saat menghadiri kegiatan yang selenggarakan di Hotel Adeeva Bengkulu, Kamis (1/8/2024) yang dihadiri oleh para guru dan akademisi Fisip UNIB Bengkulu, serta pengurus Indonesian Profesional Speaker Association (IPSA) Bengkulu dan Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi (ISKI) Bengkulu.
Tak hanya itu, salah satu langkah konkret yang diambil Kesbangpol Provinsi Bengkulu adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang bahaya hoax.
"Bentuk antisipasi dari Kesbangpol Provinsi Bengkulu untuk mencegah hoax di kalangan pelajar dan mahasiswa di Bengkulu adalah dengan mengedukasi mereka tentang pentingnya menjalankan kehidupan berwarga negara yang baik, serta tidak melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan kegaduhan di lingkungan," tambah Jaduliwan.
Di sisi lain, Lisa Adhrianti seorang akademisi asal Fisip UNIB juga menekankan pentingnya literasi media dalam menghadapi berita hoax.
BACA JUGA:Uji Kompetensi Pengawas Pelaksanaan Pekerjaan Jalan, Peserta Diharapkan Lulus 100 Persen
Menurut Lisa, media saat ini memiliki pengaruh yang luas dan mampu mencapai khalayak yang besar tanpa mengenal batasan siapa yang menulis.
Oleh karena itu, dalam upaya membangun kesadaran dan literasi media, akademisi dan guru di Bengkulu diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya memilah informasi.
Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat berperan aktif dalam menjaga kondusifitas menjelang Pilkada 2024 serta menghindari dampak negatif dari berita hoax.
"Mengapa kita harus melek media saat ini, agar kita memiliki kesadaran kritis dalam menangkap sebuah informasi, lalu melakukan diskusi atas informasi yang diterima, sebagai pilihan kritis dan dapat melakukan aksi sosial," Pungkas Lisa.
Tak hanya itu,apabila masyarakat tidak melek media dapat menimbulkan gangguan informasi di masyarakat itu sendiri. Seperti misinformasi, disinformasi dan mallinformasi.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Buka Program Nikah Balai Gratis, Kuota 10 Pasang Calon Pengantin