Inilah 3 Gangguan Kepribadian Ini Identik dengan Sikap Suka Menyendiri!

Selasa 30-07-2024,22:04 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.

Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian adalah sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

BACA JUGA:Dinsos Masifkan Pendataan Fakir Miskin Cakupan Daerah Kota Bengkulu 2024

Bukan sekadar introvert, suka menyendiri bisa menjadi salah satu tanda dari gangguan kepribadian. Mari kenali apa saja gangguan kepribadian yang identik dengan sikap suka menyendiri.

Bagi pemilik tipe kepribadian introvert atau ambivert, mengasingkan diri dari lingkungan sosial memberikan kenyamanan dan kekuatan. Dengan menyendiri, mereka bisa menjadi lebih produktif dalam memikirkan segala sesuatu yang ada di benaknya.

BACA JUGA:Kawan 'Bernyanyi', Kurir Sabu-sabu Ditangkap Dirumah Orang Tua

Namun, tidak selamanya seseorang yang suka menyendiri memiliki kepribadian introvert. Sering menyendiri juga bisa disebabkan oleh gangguan kepribadian. Lalu, apa saja gangguan kepribadian yang identik dengan sikap suka menyendiri?

Gangguan Kepribadian yang Identik dengan Sikap Menyendiri
Berikut adalah ini adalah tiga gangguan kepribadian yang identik dengan sikap suka menyendiri:

1. Schizoid
Gangguan kepribadian schizoid memiliki ekspresi emosional yang terbatas terutama ketika menjalin komunikasi dengan orang lain. Penderita gangguan kepribadian ini cenderung tidak ingin menjalin kedekatan atau hubungan dengan orang lain, termasuk keluarga.

BACA JUGA:Pemuda Mukomuko Nekat Jualan Narkoba untuk Modal Nikah

Selain itu, ciri lain dari penderita schizoid adalah acuh terhadap pujian dan kritikan, menghindari berbagai aktivitas yang melibatkan banyak orang, dan lebih senang melakukan aktivitas seorang diri. Sehingga tidak mengherankan jika penderita schizoid hanya memiliki sedikit teman.

2. Schizotypal
Schizotypal adalah gangguan kepribadian eksentrik di mana seseorang memiliki pola pikir dan tindakan yang berbeda dengan orang lain sehingga terlihat aneh. Seseorang dengan gangguan kepribadian schizotypal memiliki kepercayaan yang aneh, bahkan hingga memengaruhi caranya berpikir dan bertindak, mengekspresikan emosi, memahami realitas, dan berhubungan dengan orang lain.

BACA JUGA:Kecanduan Judi Online, Tiga Pemuda Asal Curup Jadi Pengedar dan Kurir Narkoba

Biasanya orang yang memiliki gangguan kepribadian schizotypal memiliki gejala suka menyendiri, salah menginterpretasikan peristiwa, memiliki pikiran dan perilaku yang aneh, respons emosional yang tidak pantas, dan kecemasan sosial yang berlebihan.

3. Gangguan Kepribadian Menghindar
Avoidant personality disorder atau gangguan kepribadian menghindar adalah gangguan kepribadian dengan ciri utama menghindari interaksi sosial karena merasa lebih rendah dari orang lain. Gangguan kepribadian ini juga ditandai dengan ketidakmampuan untuk bersosialisasi, serta sensitif terhadap penolakan dan kritik yang ditujukan kepada dirinya.

BACA JUGA:Biar Tahu! Ini Dia Tips Metode KB Alami untuk Cegah Kehamilan

Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian menghindar juga memiliki ciri-ciri lain, seperti menghindari pekerjaan yang melibatkan interaksi sosial dengan orang lain, cenderung merasa tidak berkompeten, dan sangat ragu untuk mengambil risiko.

Jika Anda merasa terlalu sering ingin menyendiri, terlebih jika disertai dengan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Psikolog dapat membantu Anda untuk mengenal kepribadian Anda lebih dalam dan mencari cara untuk mengarahkan atau mengendalikannya.(**)

Kategori :