Pencegahan Kebakaran Hutan: Ketua DPRD Mukomuko Serukan Larangan Pembakaran Lahan

Selasa 30-07-2024,12:32 WIB
Reporter : Endi
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mulai merasakan dampak awal musim kemarau. Dalam lebih dari satu bulan terakhir, wilayah ini tidak mengalami hujan, meningkatkan risiko kekeringan dan kebakaran hutan yang dapat mengancam keberlangsungan hidup masyarakat setempat.

Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko, M. Ali Saftaini, SE, dengan tegas mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. 

"Dengan potensi kekeringan dan kebakaran hutan yang tinggi, kami berharap masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar," ujarnya. 

Menurutnya, metode pembakaran lahan yang sering digunakan oleh sebagian masyarakat bisa berakibat fatal, terutama dalam kondisi cuaca kering.

BACA JUGA:Polres Mukomuko Siap Amankan Pilkada 2024 dengan Apel Kesiapan Satgas Cooling System

Ali, menjelaskan bahwa jika praktik pembakaran lahan tetap dilakukan, api bisa cepat meluas dan menyambar lahan lain, yang pada akhirnya dapat mengancam pemukiman warga di sekitarnya. 

"Kalau membuka lahan dengan cara dibakar, dikhawatirkan api akan menyambar ke lahan lain dan mengancam pemukiman masyarakat yang berada di sekitar lahan," tambahnya.

Tidak hanya itu, Ali juga meminta masyarakat untuk berhati-hati saat membuka lahan. Dia menekankan bahwa jika ada masyarakat yang tetap memilih membakar lahan, mereka harus memastikan api tidak ditinggal tanpa pengawasan agar tidak menyebar ke area lain.

Dikatakan Ali, untuk mengantisipasi risiko yang lebih besar, pihaknya berencana untuk berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko. 

BACA JUGA:Kemarau Panjang di Mukomuko: Pemerintah Siaga, Status Kekeringan Belum Ditetapkan

"Kami akan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Mukomuko terkait mitigasi musim kemarau yang berdampak pada kekeringan dan kebakaran hutan," jelas Ali.

Meskipun puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Agustus 2024, langkah-langkah mitigasi sudah mulai dipersiapkan sebagai upaya pencegahan. "Kami harus menyiapkan segala sesuatu terkait musim kemarau ini agar ada upaya penanganan saat terjadi kekeringan dan kebakaran hutan," tuturnya.

Ali juga menyampaikan, bahwa hingga saat ini sudah terjadi dua kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Mukomuko, tepatnya di Desa Kota Praja, Kecamatan Air Manjunto. Kejadian ini menjadi peringatan awal bagi semua pihak untuk lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang lebih serius.

Ali  berharap, Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, diharapkan ancaman kekeringan dan kebakaran hutan dapat diminimalisir.

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Siagakan 928 Tenaga Linmas untuk Pengamanan Pilkada 2024 

Kategori :