Buya Yahya menyatakan bahwa hubungan harus dibangun dengan cinta dan kasih sayang.
Jika perasaan cinta dan prasangka baik terpenuhi dalam hubungan, maka tidak akan muncul kalimat buruk.
Membantu dan campur tangan memiliki perbedaan yang tipis; jika orang yang dibantu merasa senang, maka dianggap sebagai bantuan, tetapi jika orang yang dibantu merasa tidak nyaman, maka dianggap sebagai campur tangan.
Respon terhadap bantuan dari orang tua atau mertua sangat bergantung pada hati seorang istri atau suami.
Sebagai orang tua atau mertua, sebaiknya hindari campur tangan dalam permasalahan atau hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga anak-anaknya agar tidak dianggap sebagai campur tangan.
Jika terjadi pertikaian dalam rumah tangga anak, biarkan mereka yang sudah dewasa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Keterlibatan orang tua atau mertua tanpa diminta bisa menyebabkan kesan ikut campur yang malah memperburuk masalah.
BACA JUGA:Bila Jodoh Tak Kunjung Datang, Buya Yahya: Jangan Asal Percaya Sihir
BACA JUGA:Bolehkah Wanita Meminang Terlebih Dahulu, Ini Kata Buya Yahya
Orang tua atau mertua juga harus berhenti menanyakan hal-hal yang bisa menimbulkan masalah di rumah tangga anak mereka dan tidak mencari masalah ketika tidak tahu situasi anak atau menantunya.
Percayakan pilihan dan keputusan anak atau menantu selama itu sesuai dengan ajaran Islam dan kehidupan yang baik. Bantulah mereka dengan doa yang baik.
Jika ada masalah dalam rumah tangga anak, biarkan mereka mencari solusinya sendiri dan doakan agar masalah tersebut segera terselesaikan.
Jika diperlukan, berikan perhatian tanpa membedakan anak atau menantu, anggaplah perhatian tersebut sebagai bentuk dukungan dan semangat.
Dengan demikian, anak dan menantu akan merasa yakin bahwa mereka mampu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi tanpa harus melibatkan orang tua.
Inilah batasan yang baik bagi orang tua dalam hubungan dengan rumah tangga anak mereka, agar hubungan tetap baik dan harmonis.
BACA JUGA:Bolehkah Menjawab Adzan Saat Di Kamar Mandi, Buya Yahya Katakan Ini