Tips Memilih Terapi Stroke yang Tepat dan Ampuh

Kamis 11-07-2024,15:08 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BENGKULUEKSPRESS.COM - Terapi stroke berperan penting dalam menjaga kondisi penderita stroke agar tetap baik dan membantu mencegah disabilitas lebih lanjut. Kerusakan otak akibat stroke bisa menyebar dan menjadi masalah jangka panjang. Agar kualitas hidup penderita stroke dapat meningkat, maka diperlukan terapi stroke.

Stroke bisa menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan atau berkurangnya kemampuan fungsi tubuh. Meski ada yang bisa pulih sepenuhnya dalam waktu singkat, tapi umumnya penderita stroke membutuhkan dukungan medis dan psikologis dalam jangka waktu yang cukup panjang untuk mengembalikan fungsi tubuhnya agar bisa lebih mandiri.

BACA JUGA:Tips Cara Mencegah Stroke yang Bisa Dilakukan sejak Usia Muda

Terapi Medis
Terapi stroke dapat mengembalikan kualitas hidup para penderita stroke. Berikut beberapa terapi yang bisa diberikan, di antaranya:

Terapi fisik
Serangan stroke bisa memperlemah otot-otot pada tubuh penderitanya. Hal ini membuat tubuh dan sendi susah bergerak. Efeknya koordinasi dan gerakan tubuh jadi berkurang sekaligus susah melakukan aktivitas fisik seperti berjalan dan berdiri.

Terapi fisik membantu memperkuat otot tubuh dan melatih penderita stroke untuk bisa kembali beraktivitas setelah mengalami kerusakan otak. Terapi fisik atau fisioterapi adalah terapi yang dilakukan oleh dokter spesialis fisioterapi dan terapis, yang terlebih dahulu akan mengevaluasi masalah fisik pasien. Jika masalah fisik yang diderita terlalu parah, maka bisa dibantu dengan alat untuk mendukung pemulihan dari gangguan pergerakan tubuh pasien.

BACA JUGA:Jangan Lengah! Waspadai Stroke Infark yang Mengancam Usia Muda

Terapi bicara dan bahasa
Salah satu akibat dari stroke adalah hilang atau turunnya kemampuan berbicara. Gangguan bicara akibat stroke bisa meliputi menurunnya kemampuan bicara secara keseluruhan, tidak bisa memakai kata yang tepat, atau tidak mampu menyelesaikan kalimat.

Stroke juga bisa merusak otot yang mengontrol kemampuan berbicara penderitanya. Terapi stroke untuk gangguan ini bisa dilakukan oleh terapis bicara dan bahasa, yang akan melatih pasien berbicara dengan jelas dan runtut. Jika gangguan terlalu parah, maka terapi stroke yang dilakukan adalah mencari cara berkomunikasi selain berbicara.

Terapi okupasi
Terapi okupasi adalah rehabilitasi yang membantu seseorang mendapatkan kembali, mengembangkan, dan membangun keterampilan yang penting, terkait kemandirian dalam aktivitas sehari-hari. Pasien akan dilatih sesuai keperluannya, misalnya cara mengancingkan baju dan menggosok gigi.

BACA JUGA:6 Jenis Penyakit Tidak Menular, Tapi dengan Angka Kematian Tinggi!

Terapi okupasi bisa dilakukan bersama dengan terapi bicara dan bahasa, untuk melatih kemampuan kognitif seseorang yang terkena stroke. Kemampuan kognitif yang bisa terganggu akibat stroke antara lain menurunnya kemampuan berpikir, penalaran, ketidakmampuan melakukan penilaian, dan masalah ingatan.

Terapi rekreasi dan terapi psikologi
Terapi rekreasi bisa diberikan untuk pasien pascastroke agar mencintai kembali apa yang dahulu ia sering lakukan, misalnya memelihara hewan peliharaan, atau membuat kerajinan tangan dan barang seni, tergantung pada minat penderita.

Terapi psikologi atau psikoterapi dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi mental seseorang yang terkena serangan stroke. Hanya saja, kondisi yang tidak lagi seperti sediakala rentan menumbuhkan rasa depresi dan gangguan emosi pada penderitanya. Salah satu bentuk paling umum adalah menarik diri dari aktivitas sosial dan putus harapan akan kesembuhan.

BACA JUGA:Begini Cara Tepat Menghitung Denyut Nadi Normal

Terapi Alternatif
Selain terapi stroke di atas, beberapa terapi berikut bisa dijadikan alternatif untuk pasien pascastroke. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu karena langkah-langkah berikut belum terbukti sepenuhnya dapat membantu pemulihan pasca stroke secara signifikan.

Akupunktur
Terapi menggunakan jarum khusus yang ditusukkan ke permukaan kulit ini sudah populer di Asia sejak berabad-abad lamanya. Terapi akupunktur diklaim bisa membantu mengurangi rasa sakit, kelumpuhan, dan masalah otot akibat stroke.

Pijat
Pijat adalah terapi yang sangat umum untuk penderita stroke. Pijat dapat membantu memperbaiki suasana hati, menurunkan tekanan darah, mengurangi kecemasan, dan membuat tubuh serta pikiran lebih santai. Selain itu, juga dapat membantu masalah otot dengan meningkatkan aliran darah ke daerah yang terkena gangguan.

BACA JUGA:Jangan Langsung Gosok Gigi Saat Bangun Tidur, dr Zaidul Akbar Sarankan Minum Ini

Yoga
Yoga dapat membantu memperbaiki kualitas hidup pasien pasca stroke melalui olah napas dan gerakan lambatnya. Yoga juga membantu pasien meningkatkan fokus mental yang hilang akibat stroke. Olahraga ini adalah pilihan bijak untuk penderita stroke, mengingat olahraga ini minim benturan dan risiko cedera.

Aromaterapi
Aromaterapi yaitu memanfaatkan aroma tertentu untuk membantu orang menjadi lebih rileks dan mengurangi rasa sakit. Rosemary, lavender, dan peppermint adalah aroma yang umum dipakai oleh mereka yang kesehatannya bermasalah akibat stroke.

BACA JUGA:Bila Tak Ingin Dimurkai Allah SWT, Ustazah Halimah Alaydrus Tekankan Ini

Pengobatan herba
Beberapa obat herba mengklaim mampu memperbaiki sirkulasi darah ke otak sekaligus meningkatkan fungsinya. Ada juga yang mengklaim sanggup menghindarkan seseorang dari serangan stroke lanjutan. Tapi, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter jika ingin menggunakan herba apapun sebagai pengobatan alternatif stroke.

Jika dilakukan secara teratur dan konsisten, terapi stroke akan meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Tidak hanya menjalani pengobatan, dukungan emosional dan sosial dari orang terdekat juga memegang peranan penting dalam rangkaian terapi stroke. Gunakanlah terapis profesional dan konsultasikan dengan dokter untuk hasil optimal.(**)

Kategori :