BENGKULUEKSPRESS.COM - Terapi gelombang otak adalah teknik pengobatan yang memanfaatkan gelombang suara untuk merangsang dan memperbaiki pola aktivitas listrik di otak. Terapi gelombang otak kini cukup banyak digunakan sebagai metode pengobatan tambahan untuk mengatasi sejumlah gangguan kesehatan mental.
Otak terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda, antara lain mengatur pola pikir dan proses berpikir serta mengendalikan perilaku, emosi, gerakan, dan sensasi pada tubuh. Otak juga berperan dalam mengatur siklus tidur dan bangun tubuh.
BACA JUGA:Cara Ampuh Memahami Serba-Serbi Tes Depresi
Otak tersusun dari miliaran sel saraf atau neuron yang menggunakan aliran listrik atau gelombang otak sebagai cara untuk berkomunikasi. Melalui aliran listrik tersebut, jaringan saraf di otak dapat bekerja dan menjalankan fungsinya dengan baik.
Kenali 5 Jenis Gelombang Otak
Gelombang otak terbagi menjadi 5 jenis dan masing-masing gelombang otak tersebut dipengaruhi oleh aktivitas, pikiran, kondisi emosional, dan pola tidur. Gelombang otak diukur berdasarkan frekuensi dengan satuan hertz (Hz). Berikut ini adalah 5 jenis gelombang otak pada manusia:
BACA JUGA:Tips Memahami Fobia Sosial dan Cara Tepat Mengatasinya
1. Gelombang delta
Gelombang delta adalah gelombang otak yang paling lambat dan terjadi saat Anda tertidur. Kekuatan gelombang ini sangat rendah, yaitu sekitar 1–4 Hz. Gelombang delta juga muncul saat Anda melakukan meditasi. Gelombang ini diduga berperan dalam proses penyembuhan saat Anda sakit dan meningkatkan kualitas tidur. Gelombang delta juga diyakini memiliki peran penting terhadap fungsi sistem pencernaan dan jantung.
Cedera pada otak dapat menyebabkan aktivitas gelombang delta meningkat sehingga membuat Anda sering mengantuk. Memiliki terlalu banyak aktivitas gelombang delta juga dapat menyebabkan gangguan attention deficit hyperactivity disorder atau (ADHD).
BACA JUGA:Sebelum Membeli Smartphone Sebaiknya Ketahui Jenis-Jenis Layar yang Digunakannya
2. Gelombang theta
Gelombang theta juga terjadi saat tidur dan meditasi. Rentang gelombang otak ini memiliki kekuatan lebih besar, yaitu 4–8 Hz. Gelombang theta memiliki hubungan erat dengan memori atau daya ingat serta tingkat kesadaran dan siklus tidur alami tubuh. Pola gelombang otak ini juga berhubungan dengan fenomena mimpi dan lucid dream. Namun, hingga saat ini, pengaruh gelombang otak jenis theta pada proses kerja otak secara umum belum diketahui secara pasti.
3. Gelombang alfa
Gelombang alfa adalah gelombang otak yang muncul ketika seseorang sedang melamun atau saat meditasi. Gelombang ini memiliki kekuatan sekitar 8–12 Hz. Seseorang juga bisa mencapai gelombang alfa ketika ia menjalani aktivitas tertentu, misalnya melakukan latihan aerobik.
BACA JUGA:Rezeki Mudah dan Selamat dari Siksa Neraka, Syekh Ali Jaber Bagikan Amalannya
4. Gelombang beta
Aktivitas gelombang ini tergolong cukup tinggi, yaitu sekitar 12–35 Hz. Gelombang beta berkaitan dengan tingkat kesadaran, kewaspadaan, fokus, dan gairah yang tinggi. Gelombang beta juga biasanya muncul ketika seseorang sedang berpikir atau membuat suatu keputusan.
5. Gelombang gamma
Gelombang gamma merupakan gelombang otak dengan kekuatan tertinggi, yaitu berkisar antara 25–100 Hz. Namun, rata-rata gelombang gamma di dalam otak seseorang memiliki rentang antara 35–40 Hz. Gelombang gamma muncul ketika Anda tengah memproses dan mempelajari suatu informasi secara bersamaan dan dikaitkan dengan tingkat kesadaran yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Ingin Sehat dan Pencernaan Kuat, dr Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Campuran Dua Bahan Ini
Manfaat Terapi Gelombang Otak
Sejauh ini, manfaat terapi gelombang otak sebagai teknik pengobatan masih menjadi kontroversi. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi gelombang otak memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, antara lain:
Membantu mengatasi PTSD
Terapi gelombang otak dipercaya dapat menangani gangguan mental yang disebut post-traumatic stress disorder (PTSD). Gangguan mental ini dapat muncul ketika seseorang mengalami kejadian mengerikan atau traumatis, misalnya kecelakaan, bencana alam, atau kekerasan fisik maupun seksual. Sebagian besar orang yang mengalami kejadian traumatis akan selalu teringat dengan peristiwa yang menimpa dirinya, sehingga sulit untuk menyesuaikan diri dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Terapi gelombang otak untuk PTSD dilakukan dengan cara memantau secara langsung aktivitas listrik di otak penderita, lalu penderita akan diberikan rangsangan gelombang otak dalam bentuk nada akustik melalui alat pendengar atau headset. Setelah beberapa sesi terapi gelombang otak, hampir sebagian besar penderita melaporkan adanya perbaikan gejala PTSD. Terapi gelombang otak ini biasanya dilakukan sebagai pengobatan tambahan untuk PTSD.
BACA JUGA:Haramkah Hukum Khodam dalam Pandangan Islam? Simak Penjelasan Buya Yahya Berikut
Meringankan gejala depresi
Ketika mengalami depresi, gelombang otak dan pola aktivitas listrik di otak akan terganggu. Oleh karena itu, terapi gelombang otak diduga bisa digunakan untuk mengurangi gejala depresi. Selain sebagai penanganan tambahan untuk mengatasi depresi, terapi gelombang otak juga bisa digunakan untuk meringankan gangguan cemas, membantu mengatasi insomnia dan memperbaiki kualitas tidur, hingga meningkatkan kreativitas.
Terapi gelombang otak bisa Anda lakukan sesuai rekomendasi dokter. Meski demikian, perlu diingat bahwa efektivitas terapi gelombang otak sebagai pengobatan kondisi mental tertentu hingga saat ini masih perlu diteliti lebih lanjut.(**)