BENGKULUEKSPRESS.COM - Hijab dan jilbab sekilas terdengar sama namun sesungguhnya mereka hanyalah serupa namun tak sama. Pada umumnya orang menganggap bahwa hijab dan jilbab adalah sama sama penutup aurat bagian kepala yang biasanya digunakan perempuan beragama Islam. Akan tetapi jika kita melihat definisi hijab maupun jilbab secara bahasa maka keduanya tidaklah sama. Meskipun keduanya memiliki fungsi serupa yaitu untuk menutupi.
BACA JUGA:Disdikbud Kota Bengkulu Larang Keras Sekolah Jual Baju Seragam
Berhijab di cuaca panas memang kerap memicu rasa gerah, apalagi yang belum terbiasa mengenakan hijab. Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir, karena ada berbagai tips nyaman berhijab sekalipun sedang beraktivitas di tempat yang cuacanya sedang panas.
Berhijab di cuaca panas tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat memicu kelelahan. Namun, sebenarnya hal tersebut bisa diminimalkan dengan pemilihan bahan hijab yang tepat dan sesuai kondisi cuaca tersebut.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Resmi Ubah Nama Simpang Lima Ratu Samban Jadi 'Bundaran Fatmawati'
Kain yang Tepat untuk Dipakai Berhijab di Cuaca Panas
Kain yang tepat dikenakan untuk berhijab di cuaca panas adalah yang bahannya terbuat dari serat alami, karena bahan ini bisa memperlancar sirkulasi udara pada kulit dan menyerap keringat. Berikut adalah beberapa jenis kain yang cocok untuk hijab:
Katun
Sebutan lain dari katun adalah tekstil yang bisa bernapas. Oleh karena itu, hijab yang terbuat kain berbahan baku kapas ini merupakan pilihan yang tepat ketika cuaca panas dan tentunya dapat menyerap keringat dengan baik.
BACA JUGA:10 Mix and Match Atasan Wanita dengan Celana Kerja Wanita dari 9 to 12 yang Stylish
Linen
Hijab berbahan linen juga baik digunakan saat cuaca panas. Selain dapat menyerap keringat, bahan tekstil yang terbuat dari serat tanaman ini juga memberikan sensasi sejuk dan segar, karena teksturnya yang lembut.
Poliester
Kain sintetis dari poliester juga bisa menjadi pilihan untuk berhijab di cuaca panas, karena kain ini lumayan dapat menyerap keringat dan lembut di kulit.
Sebaliknya, Anda tidak dianjurkan untuk mengenakan bahan hijab yang terbuat dari wol saat cuaca panas. Hal ini karena bahan tersebut tidak dapat menyerap keringat, serta cenderung menjebak udara panas saat dikenakan. Tidak hanya pemilihan bahan hijab, Anda juga tidak dianjurkan mengenakan pakaian yang ketat saat cuaca panas. Sebaiknya kenakanlah busana yang longgar demi mencegah iritasi kulit.
BACA JUGA:RS Pratama Mukomuko Segera Beroperasi, Bukti Komitmen Bupati Sapuan dan Wakil Bupati Wasri
Jaga Kesegaran Tubuh Saat Cuaca Panas
Selain mengenakan busana hijab yang tepat, ada juga beberapa cara lainnya yang dapat Anda lakukan untuk membantu menyegarkan tubuh saat cuaca panas, di antaranya:
- Kenakan tabir surya karena efektif dalam mencegah kerusakan kulit akibat bahaya sinar ultraviolet (UV)
- Kenakan pakaian berwarna cerah karena dapat memantulkan sinar matahari. Sebaliknya, pakaian gelap cenderung dapat menyerap panas
- Rutin mandi setidaknya 2 kali sehari, serta rajin mencuci rambut agar tidak mudah lepek
- Rutin mengonsumi air putih setidaknya 8 gelas sehari, serta konsumsi pula buah-buahan yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, atau jeruk, agar Anda bisa merasakan kesegaran meskipun cuaca sedang panas
- Hindari minuman beralkohol dan berkafein karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi
BACA JUGA:Tenggelam di Sungai Nasal, Pemuda Kaur Ditemukan Meninggal Dunia
Jika Anda sering kepanasan dan gerah saat berhijab di cuaca panas, cobalah atasi masalah tersebut dengan mengikuti tips di atas. (**)