3. Merasa Selalu Mengantuk
Kandungan protein yang tinggi dalam daging diproses sangat lama saat dicerna. Berbeda dengan karbohidrat yang lebih cepat terurai dalam tubuh, protein tidak memberi dorongan langsung ke tubuh.
Hal tersebut membuat protein memakan waktu lebih lama untuk diurai dan sampai ke otak yang menyebabkan individu menjadi sulit fokus. Kelebihan protein dapat menyebabkan tubuh gampang cepat lelah.
Selain itu, daging terbukti meningkatkan oksidasi dalam tubuh yang berakibat pada meningkatnya stress atau tekanan pada individu.
4. Mengalami Sembelit
Pada dasarnya, daging merupakan salah satu makanan kaya protein yang diperlukan tubuh. Sayangnya, daging tidak memiliki kandungan serat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan serat harian.
Artinya, jika makan asupan protein hewani terlalu banyak, Anda rentan kekurangan kandungan serat sehari-harinya. Padahal, serat merupakan zat gizi yang penting untuk menyerap air dan memadatkan feses agar mudah keluar.
Maka, dari itu jika terlalu banyak makan daging tanpa diimbangi dengan makan sayur dan buah, pencernaan akan lama memproses protein dalam daging. Akibatnya, proses pencernaan tidak lancar dan akhirnya bertumpuk menjadi menyebabkan sembelit.
BACA JUGA:Intip 7 Kebiasaan Aneh yang Sering Dilakukan Orang Cerdas, No.7 Di luar Nalar
5. Menimbulkan Kerusakan pada Jantung
Lemak dalam daging mampu meningkatkan peradangan dalam tubuh. Ditambah lagi daging tidak memiliki kandungan antioksidan yang berfungsi melawan peradangan.
Tubuh memerlukan antioksidan dalam buah dan sayur untuk membantu melawan radikal bebas. Selain itu, kandungan kolesterol dapat meningkatkan LDL jahat yang menjadi musuh bagi jantung.
Sering juga olahan daging disandingkan dengan santan. Kolesterol yang dihasilkan tentu akan berkali lipat jika dikonsumsi akan sangat berbahaya bagi kesehatan jantung.
6. Picu keringat berlebih
Kebanyakan makan daging rupanya bisa membuat tubuh lebih mudah berkeringat. Saat makan, tubuh menggunakan energi untuk memecah makanan tersebut.
Daging tersusun atas protein yang memerlukan waktu lama untuk dicerna, sehingga membutuhkan energi ekstra. Energi yang lebih besar untuk memecah protein daripada karbohidrat.