8 Jenis Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Minggu 16-06-2024,11:30 WIB
Reporter : Fitri Nugroho
Editor : Rajman Azhar

3. Pare

Pare biasanya dijadikan sebagai sayuran tambahan dalam siomay atau sup. Sayuran yang terasa pahit ini juga diketahui menyimpan beragam manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya mengendalikan kadar gula darah.

Di balik manfaatnya tersebut, pare termasuk salah satu sayuran yang tidak direkomendasikan untuk ibu hamil. Menurut berbagai riset, konsumsi pare selama hamil bisa meningkatkan risiko kontraksi dini pada rahim dan keguguran.

BACA JUGA:Punya Keringat Berlebih, Kenali Jenis dan Penanganannya

4. Daun pepaya

Daun pepaya juga termasuk sayuran yang dilarang untuk ibu hamil. Daun ini diketahui mengandung zat aktif yang bisa menjadi racun di dalam rahim dan berdampak pada perkembangan janin. Meski masih perlu diteliti lebih lanjut, daun pepaya sebaiknya dihindari selama masa kehamilan.

5. Terong

Terong merupakan salah satu sayur yang dilarang dikonsumsi ibu hamil. Hal itu karena terong mengandung fitohormon dalam jumlah yang besar, kandungan ini dapat membantu mengobati sindrom premenstruasi atau Premenstrual Syndrome (PMS).

Terong juga mengandung senyawa toksoplasmosis, yang terserap tanaman terong di bawah tanah. Senyawa-senyawa ini jika dikonsumsi oleh ibu hamil maka akan meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Sebagian besar janin yang terinfeksi toksoplasma memang tak menunjukkan gejala saat lahir. Namun, seiring berjalannya waktu gejala seperti kebutaan hingga cacat intelektual bisa berkembang di kemudian hari.

BACA JUGA:Bolehkan Orang yang Kurban Memakan Daging Kurbannya, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad

7. Petai

Sayuran yang dilarang untuk ibu hamil berikutnya adalah petai. Petai sebetulnya merupakan sayuran yang memiliki banyak manfaat selama kehamilan.

Namun, konsumsi petai berlebihan selama hamil juga tidak dibenarkan. Mengonsumsi petai dalam jumlah besar dapat meningkatkan beban kerja ginjal, berisiko bagi ibu hamil karena protein tinggi yang terkandung.

Ini karena petai mengandung protein yang cukup tinggi, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek buruk pada ginjal karena ginjal dipaksa bekerja lebih keras.

Tak hanya itu, mengolah petai dengan tidak benar juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Ini karena tubuh akan semakin kesulitan memecah karbohidrat kompleks yang terkandung dalam petai.

Selain itu, petai juga dapat sebabkan bau tidak sedap yang bisa bertahan lama.

Kategori :