BENGKULUEKSPRESS.COM - Label probiotik pada produk makanan atau minuman cukup populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Produk dengan probiotik dinilai dapat meningkatkan kesehatan tubuh, khususnya saluran cerna.
Probiotik adalah mikroorganisme menguntungkan yang hidup di dalam tubuh, seperti mulut, paru-paru, vagina, saluran kemih, serta kulit, dan paling banyak berada di usus besar. Sebagian besar probiotik adalah bakteri baik, meskipun ada juga jamur yang memiliki sifat probiotik.
BACA JUGA:Mastektomi, Langkah Penanganan untuk Menaklukkan Kanker Payudara
Jenis-Jenis Probiotik
Probiotik terdiri dari beberapa jenis bakteri dan jamur. Jenis probiotik yang paling umum antara lain:
1. Lactobacillus
Ada lebih dari 50 jenis bakteri Lactobacillus yang secara alami dapat ditemukan di saluran pencernaan, saluran kemih, dan vagina. Salah satu jenisnya adalah Lactobacillus acidophilus. Probiotik ini menghasilkan laktase, yaitu enzim yang memecah laktosa, serta menghasilkan asam laktat. Asam laktat digunakan oleh tubuh untuk mengendalikan jumlah bakteri jahat, meningkatkan penyerapan mineral oleh tubuh, dan sebagai bahan bakar otot.
BACA JUGA:Sebelum Melakukan Operasi Payudara, Ini yang Harus Anda Ketahui!
2. Bifidobacteria
Bifidobacteria terdiri dari sekitar 30 jenis bakteri yang berbeda dan paling banyak ditemukan dalam usus besar. Bakteri ini merupakan jenis yang umumnya ditambahkan pada makanan atau minuman probiotik.
3. Streptococcus thermophilus
Streptococcus thermophilus memproduksi enzim laktase yang dapat mencegah intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah kondisi ketika saluran cerna tidak cukup banyak memproduksi laktase, enzim yang dibutuhkan untuk memproses zat gula (laktosa) yang ada di dalam susu.
4. Saccharomyces
Saccharomyces merupakan jamur yang memiliki sifat probiotik. Jenis probiotik ini kerap digunakan untuk mencegah dan mengobati diare.
BACA JUGA:Ini Dia Ciri-Ciri Payudara Normal yang Perlu Anda Ketahui
Manfaat Probiotik bagi Kesehatan Tubuh
Jumlah bakteri baik di dalam tubuh dapat berkurang atau hilang karena berbagai kondisi, misalnya konsumsi antibiotik, konsumsi minuman beralkohol, merokok, dan paparan polusi udara. Nah, probiotik akan meningkatkan pertumbuhan bakteri baru sehingga jumlahnya di dalam tubuh kembali normal.
Probiotik juga dapat menghasilkan enzim atau protein yang dapat menekan bakteri jahat penyebab infeksi dan peradangan di dalam tubuh. Selain itu, dengan adanya probiotik, tubuh akan lebih mudah menyerap nutrisi dari makanan.
Dari banyaknya jenis probiotik, masing-masing memiliki manfaat bagi kesehatan. Secara garis besar, manfaat yang bisa didapatkan dari konsumsi probiotik meliputi:
- Meredakan diare yang disebabkan virus, bakteri atau parasit, maupun efek samping dari konsumsi antibiotik
- Meringankan gejala irritable bowel syndrome
- Meredakan gejala penyakit radang usus
- Mencegah alergi dan pilek
- Menjaga kesehatan saluran kemih dan vagina
- Membantu meringankan gangguan kulit, seperti eksim
- Menjaga kesehatan mulut
- Menurunkan risiko terkena penyakit kronis, seperti obesitas dan diabetes
BACA JUGA:Lindungi Dirimu! Waspadai Gejala Awal Kanker Payudara Sejak Dini
Cara Konsumsi Probiotik
Probiotik bisa diperoleh dari konsumsi berbagai makanan atau minuman. Pilihan makanan atau minuman yang dapat Anda konsumsi untuk meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam tubuh, yaitu:
- Makanan fermentasi, seperti kimchi, miso, tempe, tauco, oncom, acar, atau natto
- Yoghurt
- Kefir
- Teh kombucha
Mengonsumsi sumber probiotik, termasuk yang mengandung L. casei Shirota strain, dapat meningkatkan kesehatan usus sekaligus sistem kekebalan tubuh. Namun, pastikan bahwa Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Selain dari makanan atau minuman, probiotik juga tersedia dalam bentuk suplemen yang aman dikonsumsi oleh orang dewasa, anak-anak, maupun bayi. Pastikan Anda mengonsumsi sesuai dosis yang tertera pada label kemasan atau sesuai arahan dokter.
BACA JUGA:Waspadai Bahaya Air Kencing Berbusa! Ini Langkah Penanganannya
Dalam beberapa kasus, konsumsi suplemen ini dapat menimbulkan efek samping berupa sakit perut, diare, dan perut kembung, yang muncul dalam beberapa hari setelah konsumsi suplemen. Selain itu, suplemen probiotik juga bisa memicu reaksi alergi pada sebagian orang. (**)