Demikian juga dengan orang yang memiliki penyakit penyerta, seperti infeksi HIV, diabetes, dan kanker.
3. Gangguan pada Janin
Salmonela bakteri yang ada di telur mentah dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan pada ibu hamil, seperti persalinan prematur, gangguan pada janin, bahkan keguguran.
Selain itu, apabila Anda tidak mengatasi infeksi bakteri dari telur mentah, risiko infeksi berat atau sepsis dapat meningkat. Ini terjadi akibat dari penyebaran infeksi dari usus ke pembuluh darah di tubuh.
Tentunya Anda tidak bisa menentukan telur mana yang mengandung bakteri tersebut. Daripada mengambil risiko mengalami penyakit akibat bakteri yang ada di telur mentah, maka lebih baik menghindarinya dengan tidak makan telur mentah.
BACA JUGA:Bisa Mencegah Stres dan Gangguan Kecemasan, Berikut 8 Manfaat Minyak Nilam untuk Kesehatan
4. Risiko Penyakit Akibat Bakteri Lain dari Cangkang Telur
Selain bakteri yang ada di telur mentah, cangkang telur juga berisiko terpapar feses hewan maupun kotoran lain yang mungkin ada di sekitarnya.
Cangkang telur, terutama yang tampak kotor atau sedikit retak permukaannya, sangat berisiko mengandung bakteri seperti E. coli, Stafilokokus, dan lain-lain.
Oleh sebab itu, terdapat risiko masuknya bakteri tersebut saat makan telur mentah. Risiko ini meningkat pada cara pengolahan makanan yang kurang higienis.
5. Penyerapan Protein yang Kurang Baik
Telur adalah salah satu sumber protein terbaik. Hal ini karena telur mengandung ke-9 jenis asam amino esensial dalam kadar yang tepat. Tidak heran, telur digolongkan sebagai sumber protein yang lengkap.
Sayangnya, protein berkualitas dalam telur lebih baik penyerapannya setelah dimasak. Bahaya makan telur mentah berisiko mengurangi kadar protein yang bisa diserap oleh tubuh.
Sebuah studi menyebutkan bahwa penyerapan protein pada telur yang dimasak mencapai 90 persen, sedangkan pada telur yang mentah hanya 50 persen.
BACA JUGA:Inilah 10 Penyebab Kulit Wajah Suka Memerah
6. Gangguan Penyerapan Biotin (Vitamin B7)