Honorer Dicoret Ngadu ke Dewan

Sabtu 06-04-2013,11:37 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU, BE - Sebanyak 12 orang honorer mendatangi Kantor DPRD Kota Bengkulu sekitar pukul 14.15 WIB, kemarin. Kehadiran mereka ini untuk mengadukan perihal pemberhentian mereka sebagai honorer dengan indikasi belum diterimanya Surat Perintah Tugas (SPT) dari pihak Pemda Kota. Karena mereka tidak memiliki SPT tersebut, otomatis mereka tidak menerima gaji, terhitung sejak awal Januari yang lalu hingga bulan ini.

Seperti yang diungkapkan Yuendy Chrysma yang biasa berdinas Dinas Koperasi dan PPKM. Ia berharap DPRD Kota dapat memperjuangkan nasib mereka. \"Nasib saya kini terkatung-katung. Terlebih saya sudah berkeluarga,\" ungkapnya.

Senada, Sri Hidayawati, honor yang biasanya bekerja sebagai Staf Kelurahan Lingkar Barat, meminta agar DPRD Kota mendesak Pemda Kota untuk menjelaskan mengenai statusnya saat ini. \"Kalau pun tidak dipekerjakan kembali, kami minta gaji kami yang selama 3 bulan terakhir dikeluarkan,\" harapnya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kota, Ahmad Badawi Saluy SE MM bertutur, ia akan memperjuangkan aspirasi para honorer tersebut. \"Kami ikut prihatin dengan apa yang bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian keluhkan. Apalagi rata-rata disini sudah berkeluarga semua. Kami akan menyampaikan hal ini dalam rapat komisi,\" janji Badawi didepan para honorer.

Badawi yang saat itu didampingi Kabag Hukum Sekwan, Ramadan, serta Kasubag Dokumentasi dan Perpustakaan, Ifsanusi, menyatakan, ia akan mempertanyakan kepada Pemda Kota kenapa para honorer tersebut tidak dipekerjakan kembali. \"Perusahaan swasta saja memiliki aturan yang jelas mengenai pekerja mereka. Ini kita pemerintah. Nanti kita minta penjelasan mereka. Apakah mereka ini kinerjanya buruk atau gimana,\" tandas Badawi.

Badawi menambahkan, pemanggilan terhadap Pemda Kota mungkin akan dilangsungkan minggu depan. Sebab pada hari Senin (8/4) nanti, akan ada Sidang Paripurna. \"Jadi habis Sidang Paripurna nanti lah. Kami minta Pemda Kota harus jelaskan ini semua. Kalau memang anggarannya tidak cukup lagi, ya jelaskan kepada kami. Yang pasti para honorer ini akan kami dampingi hingga masalah mereka tuntas,\" tutur Badawi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Drs Yadi MM tak menampik adanya pemberhentian sebagian para honorer dilingkungan Pemda Kota. Ditegaskannya, pemberhentian ini berbasis pada laporan mengenai kinerja para honorer tersebut. Ia memastikan tidak ada unsur subjektifitas dibalik pemberhentian mereka. \"Sebagaimana yang disampaikan Walikota, pemerintah tidak mau berbuat zalim. Kalau memang ada honor yang diberhentikan, itu karena kita menilai dari kinerjanya mereka,\" tukasnya.

Yadi lantas berharap kepada wartawan media ini untuk melakukan investigasi ke dinas-dinas tempat para honorer ini bekerja. Ia memastikan, honorer yang diberhentikan oleh pihaknya memang adalah para honorer yang memiliki kinerja kurang memuaskan. \"Coba periksa apakah mereka selalu hadir atau sering absend. Karena pemerintah akan mempertahankan apabila ada tenaga kerjanya yang baik dan berprestasi. Sebaliknya, kalau memang produktifitasnya diragukan, maka kita akan menganggap mereka sebagai beban bagi negara. Karena mereka dibiayai oleh negara,\" pungkasnya. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait