Pansus Cek Fisik
TAIS, BE -APBD Seluma tahun 2012 ini hampir dipastikan banyak yang tak terpakai. Diperkirakan bisa mencapai Rp 50 miliar dana yang dimiliki tahun ini tapi tak bisa dibelanjakan untuk kegiatan pembangunan. Lantaran pengelolaan keuangan dan pelaksanaan program yang kurang baik. Persoalan ini mencuat setelah eksekutif dan legislatif Seluma kemarin menggelar rapat pembahasan KUA PPAS dan rencana perubahan anggaran pada APBD 2012.
Wakil Ketua I DPRD Seluma, Jonaidi Syahri BBA SSos mengatakan, hingga kemarin diketahui sejumlah item program pembangunan Pemkab Seluma yang sudah dianggarkan pada APBD 2012 sampai kini tak kunjung dilaksanakan. Sehingga dana yang telah disiapkan menjadi tak terpakai. Akibat masalah, diperkirakan dalam kurun waktu 3 bulan lagi dalam anggaran tahun 2012 ini, sejumlah program yang belum dilakukan itu tak bakal bisa diluncurkan.
”Kita mendapat laporan dari SKPD, ternyata banyak sekali program yang sudah diberi anggaran tapi sampai sekarang belum dilaksanakan. Kapan lagi bisa melakukan programnya,” kata Jonaidi Syahri.
Menurutnya, diantara anggaran yang menganggur tersebut meliputi proyek multi years Seluma yang dianggarkan sekitar Rp 70 miliar. Anggaran proyek yang bermasalah itu baru menyerap anggaran sekitar 30-an persen, selebihnya tak digunakan. Contoh lain, anggaran TPHD sebesar Rp 250 juta lebih sudah jelas tak terpakai, karena CJH Seluma tak punya TPHD. Contoh lain lagi, terang Jonaidi, anggaran pembuatan UPL LPSE tender pelelangan proyek ratusan juta juga tak digunakan.
”Anggaran-anggaran yang tak terpakai ini harus di-saving. Kita menyayangkan masalah ini. Karena eksekutif sudah kita beri anggaran dana yang pasti, tapi kemudian tak digunakan. Kita yakin tak mungkin kalau anggaran yang nganggur itu dialihkan ke program lain untuk dilakukan dalam waktu 2 bulan lagi,” katanya.
Item Fiktif
Di bagian lain anggota Pansus Temuan BPK DPRD Seluma mulai star melakukan cek fisik terhadap temuan kerugian negara yang dilaporkan BPK. Kemarin, cek fisik perdana dilakukan ke Desa Pasar Seluma Kecamatan Ilir Talo, Seluma. Didapati item proyek jembatan gantung fiktif yang dilaporkan BPK, terbukti memang fiktif.
Anggota Pansus yang turun langsung tersebut yakni, Jonaidi SP, Mulyan Lubis dan Mufran Imron. Selain meninjau jembatan, Pansus juga melihat kondisi SDN 131 Seluma di Ilir Talo. Didapati, sekolah tersebut memiliki gedung baru dengan murid yang seratusan orang lebih, menjalankan proses belajar mengajar di lantai karena tak ada meubler.
”Kita mulai melakukan kerja pansus. Menindaklanjuti laporan temuan BPK. Kita lakukan cek fisik, didapati beberapa yang sudah dilihat memang fisiknya tidak ada sementara dana pembangunan atau pengadaannya sudah dicairkan tahun 2011 lalu,” kata Jonaidi SP. Cek fisik seperti tersebut akan dilanjutkan hingga beberapa hari ke depan. Setelah itu, menjelang habis masa kerja 17 Oktober mendatang, Pansus meminta klarifikasi dari SKPD terkait. (444)