Lansia 63 Tahun di Bengkulu Utara Ditemukan Tewas di Kebun, Diduga Gantung Diri dan Minum Racun

Senin 13-05-2024,15:12 WIB
Reporter : Aprizal
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Warga Desa Marga Jaya Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara (BU), pada Senin 13 Mei 2024 dihebohkan dengan ditemukannya salah seorang warga berinisial PA (64) meninggal dunia di areal kebun miliknya. Korban ditemukan dengan keadaan tertelungkup dan lehernya terikat dengan seutas tali.

Saat dikonfrimasi, Kapolres BU, AKBP Lambe Patabang Birana SIK MH melalui Kapolsek Padang Jaya, Iptu Ratno SH membenarkan atas peristiwa tersebut. Berdasarkan dari informasi petugas di lapangan, korban ditemukan oleh salah seorang warga yang sedang mencari pancang.

"Ya benar mas, peristiwa tersebut diketahui pada Senin 13 Mei 2024 sekotar pukul 09.30 Wib oleh salah seorang warga yang sedang mencari kayu pancang di dekat korban ditemukan,"ujarnya.

Kapolsek menambahkan, korban ditemukan  dengan keadaan tertelungkup dan lehernya terikat dengan seutas tali. Selain itu, mulut korban berbusa dan ada cairan  berwarna biru di  bibir korban.

Lalu terlihat juga cairan sperma keluar dari kelamin korban. Selain itu, di dekat  korban ditemukan racun tikus dan racun rumput.

BACA JUGA:Kecelakaan Kapal di Perairan Pulau Mega Bengkulu, 1 Pemancing Dinyatakan Hilang

"Diduga korban meninggal akibat bunuh diri dengan cara gantung diri dan meminum racun.  Hal tersebut  juga diperkuat dengan ditemukannya korban dengan kondisi terjerat tali dan mulut korban mengeluarkan busa dan bibir korban berwarna biru karena di TKP terdapat racun tikus dan racun rumput," terangnya.

Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan Otopsi dan tidak dilanjutkan ke proses Kepolisian. Karena keluarga korban telah menerima kepergian korban.

Sehari sebelumnya, pada Minggu 12 Mei 2024 pukul 21.00 Wib korban bercerita kepada isterinya bahwa korban mengeluhkan penyakit korban yang sudah   menahun tidak kunjung sembuh. Korban diketahui  mengidap penyakit darah tinggi (hipertensi). 

"Jasad korban telah di bawah ke rumah duka untuk dilaksanakan proses pemakaman. Karena pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan Otopsi dan berdasarkan keterangan pada hak medis ditubuh  korban tidak ada tanda tanda kekerasan," pungkasnya.(127)

 

Kategori :