2 Abad Traktat London, Gubernur, Sejarawan dan Pemuda Bengkulu Kulik Sejarah di Benteng Marlborough

Senin 06-05-2024,12:44 WIB
Reporter : Tri Yulianti
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Bertempat di Benteng Marlborough, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama sejarawan Bengkulu dan para muda-mudi Bengkulu bercerita tentang sejarah Bengkulu dalam rangka 2 abad Traktat London, Minggu (5/4/2024).

Ngobrol sejarah ini dikemas dalam kegiatan Pre Event Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Darjana mengatakan, perayaan 2 abad atau 200 tahun Traktat London adalah untuk membuka perspektif kedepan bahwa sejarah memiliki dasar yang sangat kuat dalam perkembangan masyarakat.

Jauh daripada itu, pengembangan sejarah juga berdampak pada sektor pariwisata yang ada di setiap daerah. 

BACA JUGA:Dianggap Mampu, 14 Ribu Lebih Warga Kota Bengkulu Dikeluarkan dari DTKS

"Masih dalam rangka perayaan 2 abad Traktat London dan Pre Event FEKDI, kita menggelar History Talk And Afternoon Tea yang kita fokuskan di Benteng Marlborough Bengkulu," ujar Darjana.

Benteng Marlborough ini merupakan peninggalan Inggris ketika menjajah Indonesia pada zaman dahulu, sambung Darjana, saat ini, situs sejarah ini menjadi salah satu objek yang sering dikunjungi oleh wisatawan ketika ke Bengkulu.

Hal inilah yang  mendorong pihaknya untuk menerapkan digitalisasi keuangan atau transaksi digital, melalui QRIS (Quick Respon Indonesia Standar). 

"Perspektif kita kedepan agar sejarah ini menjadi dasar bagi kita semua untuk semakin mengembangkan potensi sejarah, khususnya di industri pariwisata," sambungnya.

BACA JUGA:Bawang Merah, Daging Ayam dan Emas Penyumbang Inflasi di Bengkulu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang hadir sebagai narasumber dalam History Talk And Afternoon Tea menuturkan bahwa kegiatan yang dipusatkan di Benteng Marlborough ini sangat pas dilakukan.

Menurut Gubernur Bengkulu, selain bernilai  positif, kegiatan -kegiatan yang diselenggarakan di Benteng Marlborough akan membangun spirit, khususnya generasi muda yang peduli akan sejarah Bengkulu.

"Kita tahu bahwa Inggris pernah tinggal di Bengkulu pada waktu itu karena kerjasama  terkait dengan perdagangan rempah dan buktinya ada di Benteng Marlborough. Pada saat itu pintu utama logistik kawasan Sumatera itu ada di Bengkulu, titik sejarah seperti ini harus selalu kita bangun, sehingga kebijakan dari sisi pembangunan infrastruktur secara langsung bisa memposisikan Bengkulu sebagai wilayah strategis," tutup Rohidin Mersyah. (Tri)

Kategori :