BENGKULUEKSPRESS.COM - Lakon wayang topeng wojo yang menceritakan perjuangan sang putra bratasena dalam mendapatkan topeng wojo, wahyu dari para dewa khayangan, yang diberikan pada gatotkaca karena jasanya membantu para dewa mindah khayangan. Nah tapi karena ada suatu halangan yaitu dari boma narakasura yang juga pingin terhadap wahyu tadi ia menghadap kepada orang tuanya yaitu prabu kresna agar maw membantu dirinya merbut topeng wojo tadi dari pemiliknya yang sah. Maka dengan bantuan yang ayah, boma narakasura malih rupa jadi gatotkoco, sayang rencana ini diketahui oleh sodara sepupunya gatot, sang manusia setengah dewa Wisanggeni yang mencoba mengagalkan rencana itu.
BACA JUGA:Parikesit! Pengganti Yudistira yang Hobi Blusukan
Ditengah jalan wisanggeni ketemu sama petruk yang sakit hati karena selalu jadi abdi, wong cilik sing disiak-siakne. Dia pingin kekahyangan alang-alang kumintir untuk pradul sama para dewa agar ia bisa tampan lagi dan kembali jadi putra mahkota di keraja’annya. Maka wisanggeni dan petruk kolaborasi dan berusaha bersama menggagalkan usaha kresna plus boma yang mau cidra terhadap wahyu topeng wojo. Nah singkat cerita duel-lah antara wisangeni dan kresna yang sama-sama sakti.
Perang tanding ini tak ada yang menang dan kalah karena kresna dan boma langsung kabur dan terbang ke kahyangan untuk merebut wahyu topeng wojo secara halus dengan meminta pada para dewa. Dan dewa pun tertipu karena sang boma yang menyamar sebagai gatotkaca. Setelah kresna dan boma pergi datanglah gatot kaca meminta hak nya yang ternya telah keduluan oleh prabu kresna dan boma.
Nah kita kembali pada wisanggeni dan petruk tadi petruk yang masih sakit hati dan kesal akan kondisinya pun ditanyai oleh wisanggeni kenapa ia pingin ke kahyangan dengan jujur petruk bilang dia pingin disembah, menjadi ratu. Nah wisanggeni pun menyarankan kalo Cuma pingin jadi ratu gampang gimana kalo petruk nyamar/ malih rupa jadi boma narakasura dan pergi ke keraja’an Trajutrisna dan menjadi raja disana.
BACA JUGA:Prabu Basudewa! Sang Raja Mandura
Wisanggeni pun membantu petruk untuk mencuri pakai’an boma narakasura yang disembunyikan dalam bokor di keraja’an dwarawati. Nah akhirnya petruk pun bisa jadi ratu di keraja’an nya boma dan mendapat sembah dari para prajurit dan abdi keraton.
Kembali lagi kepada gatotkaca sang merasa sakit hati karena wahyu yang seharusnya dia terima ternyata telah di cidra oleh boma dan kresna. Akhirnya gatotkaca ketemu dengan sang maling wahyu. Dan terjadilah duel antara gatotkaca kembar tadi, berhubung gatot kaca asli sakti mandra guna ora tedas tapak alune pande sang boma pun berhasil dia bunuh.
Karna sang boma punya aji pancasona ia selalu hidup lagi kalo depak tanah. Gatotkaca yang kebingungan bagaimana cara mengalahkan maling tadi menghadap sang ayah R. werkudara. Karena kwatir kalo pandawa menghabisi putranya, kresna mengajak sang putra menghadap para pandawa.
BACA JUGA: Nakula - Sadewa: Sosok Luhur Pribadi Kembar Pewayangan
Untuk mencegah agar rahasianya tidak diketahui dan sang gatot yang asli coba di fitnah. Nah ketika di depan bima kresna pun bilang bahwa yang bersamanya adalah gatotkaca yang asli dan yang datang duluan adalah malingnya.
Bima pun diminta segera menghabisi atau menghukum gatot yang palsu oleh kresna, tapi yang namanya bima yang jujur dan apa adanya, ga serta merta percaya. dia minta tolong pada kakak bedesnya sang anoman, anoman pun memberi kan jalan dengan syembara bahwa gatotkaca yang asli dapat masuk dalam kendi, nah akhirnya sayembara diadakan di alun-alun, disaksikan para sodaranya antareja dan antasena.
Nah ketika dicoba ternyata sang bimalah yang bisa masuk kedalam kendi. Nah karena denger kata-kata yang tadi antareja dan antasena langsung menghajar gatotkaca untungnya dapat dicegah oleh anoman bahwa yang seharusnya dipukul yang di dalam kendi, karena anoman taw bahwa gatotkaca yang asli ga bakalan bisa masuk ke dalam kendi, nah sang maling pun dihajar oleh tiga sodara tadi plus tuwek-tuwekane…nah agar anaknya slamet kresna pun membawa anaknya ke dwarawati untuk di ubah kembali menjadi boma, tapi ternyata pakaiannya telah dicuri oleh wisanggeni dan dipake oleh petruk di Trajutrisna.
BACA JUGA:Bandung Naga Sewu! Raja dari Kerajaan Bumi Kadasar
Mereka pun ke Trajutrisna untuk mengetahui siapa yang mencuri baju tadi. Akhirnya ia ketemu dengan petruk yang telah malih rupa. Ketika petruk ditanyai siapa botohnya muncullah wisanggeni dan sang putra arjuna bertanya pada boma pilih menjadi raja atau wahyu topeng wojo, boma memilih menjadi raja karena tidak rela kalo keraja’anya dipimpin oleh petruk dan karena topeng wojo memang bukan haknya.(**)