Durgandini! Perempuan Anak Raja yang Bau Amis Sejak Lahir

Kamis 18-04-2024,19:27 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

BACA JUGA:Agar Mendapatkan Pahala Yang Besar, Syekh Ali Jaber: Baca Kalimat Sederhana Ini

Bisa saja dia berdalih tak mengetahui perjanjian antara ayahnya dengan dirimu. Karenanya untuk lebih meyakinkan lagi, mintalah Dewabrata yang datang ke sini menjemputmu dan bersumpah di hadapanmu tidak akan mengambil alih tahta kerajaan Hastinapura. Aku tercekat. Tak kukira bapa Dasabala berhasrat besar menjadikanku perempuan paling terhormat. Aku tak cukup hanya menjadi permaisuri, tapi juga sosok yang berpengaruh terhadap nasib dan masa depan sebuah kerajaan.

Ini sungguh ambisi yang sangat luar biasa besarnya. Hatiku sampai merinding membayangkannya. Tapi benar juga, seperti dikatakan bapa Dasbala, bahwa hanya manusia yang punya ambisi bisa menentukan masa depannya. Pengalaman hidup mengajarku. Ketika aku hanya pasrah menerima nasib sebagai anak terbuang dan menjadi istri seorang resi miskin, kehidupanku tak banyak berubah.

Bagaimana aku bisa menggapai cita-cita menjadi perempuan terhormat bila tak ada ambisi dalam diriku. Dengan ambisilah aku bisa mewujudkan semua impian. Gairah dalam dadaku tiba-tiba meletup bagai magma gunung Himalaya. Aku tak mau selamanya menjadi orang miskin dan tak punya arti apa-apa. Maka, dengan penuh ketegasan aku menyuruh utusan Prabu Sentanu untuk pulang dan menyampaikan apa yang menjadi keinginanku. Kali ini aku tak menyimpan lagi rasa was-was bilamana permintaanku ditolak.

BACA JUGA:Mampu Datangkan Rezeki dan Hajat Terkabul, Gus Baha Sarankan Amalkan Amalan Wali Para Wali Ini

Beberapa hari kemudian Dewabrata datang menemuiku dengan membawa kereta kencana. Dia berniat menjemputku, seperti permintaan yang pernah kuajukan. Bahkan sambil berlutut di hadapanku dia menyampaikan sumpah tidak akan merebut tahta kerajaan Hastinapura dari anak keturunanku. Perasaanku dibuat melambung dan berbunga-bunga.

Sungguh, rasanya tak ada lagi alasan bagiku untuk khawatir tentang masa depanku dan anak keturunanku. Namun, ambisi yang meluap dalam dadaku membuatku merasa tak cukup. Aku lalu meminta Dewabrata untuk bersumpah wadad. Kulihat Dewabrata tercekat dan bimbang mendengar permintaanku. (**)

Kategori :