Resi Dorna yang Sakti Terpancing Provokasi

Kamis 18-04-2024,18:25 WIB
Reporter : Jamal Maarif
Editor : Jamal Maarif

Tiba-tiba Drestajumena sesumbar menantang Dorna ingin membalas kematian ayahnya, Drupada. Sementara di angkasa Sukma Ekalaya juga siap akan memebalas atas kematiannya gara-gara jari kelingkingnya dipotong oleh Dorna, sewaktu adu ketangkasan melepas anak panah dengan Arjuna. Maka masuklah sukma Ekalaya ke dalam tubuh Drestajumena, hingga satria Pancala itu menjadi berignas.

BACA JUGA:Bambang Sumantri! Ksatria Tampan Putra Resi Suwandagni

Dan tak lama kemudian puluhan anak panah dilepas mengarah pada sang resi. namun hanya sebuah yang mengenai dada sang resi, sedang lainnya berhasil ditepisnya. Resipun tak tinggal diam, dilepasnya puluhan anak panah dan mengenai kuda serta keretanya hingga hancur berantakan, bahkan nyaris membinasakan satria Pancala itu jika tidak segera melompat dari keretanya. Menyaksikan perang yang tidak seimbang, Bima naik pitam dan memaki sang resi: “Hei, ternyata engkau brahmana licik perang seperti prajurit mencabut nyawa orang seenaknya.

Padahal engkau tukang ibadah, anak sendiri mati tidak kau hiraukan, saksinya Samiaji orang yang pantang berbohong. Seperti itukah sikap seorang Brahmana?” Mendengar makian itu hati sang resi terasa pedih. Hati kecilnya membenarkan makian itu. Seketika gendawa dan jemparingnya ditaruh dan ia bersidakep sinuku tunggal meleng anteng mengheningkan cipta kepada Dewa Wisnu.

BACA JUGA:Arus Mudik dan Arus Balik di Tol Bengkulu Lancar, Kasus Kecelakaan Nihil

Tak lama kemudian dari tubuhnya keluar cahaya menyilaukan, sukmanya melayang munggah ke alam nirwana disambut dewa apsara dan dewi apsari sambil menaburkan wewangian. yang tinggal hanya jasadnya terpaku bagai patung. Tak ada seorang pun yang tahu bahwa dia telah tiada.

Tiba-tiba Drestajumena dengan pedang di tangannya menghampiri dan menebas kepala sang resi hingga menggelinding jatuh ke bumi. Para Pandawa sangat menyesalkan tindakannya. Tetapi Kresna menjelaskan, bahwa maha resi adalah manusia yang bijaksana dan banyak jasanya, tetapi tak lepas dari kesalahan yang telah diperbuatnya. Mungkin kejadian itu sebagai hukumannya.(**)

Kategori :