BENGKULUEKSPRESS.COM - Lawa & Kusya adalah putra kembar, putra Prabu Ramawijaya, raja negara Ayodya dengan Dewi Sinta. Menurut Kitab Mahabharata, mereka lahir di pertapaan Wismaloka tempat tinggal Resi Walmiki. Lawa dan Kusya lahir tatkala Dewi Sinta hidup dalam pengasingan.
Sebagai akibat sikap Prabu Rama yang tetap meragukan kesucian Dewi Sinta yang hampir 12 tahun dalam sekapan Prabu Dasamuka, raja Alengka meski kesucian Dewi Sinta telah dibuktikan dengan masuk api pembakaran, Dewi Sinta yang dalam keadaan hamil diasingkan ke dalam hutan. Dewi Sinta kemudian tinggal di pertapaan Wisamaloka dalam lindungan Resi Walmiki.
BACA JUGA:Ini Dia Manfaat Buat Kiwi bagi Kesehatan
Lawa dan Kusya yang telah remaja berhasil memenangkan sayembara memanah di negara Ayodya. Mereka kemudian menuntut hak atas tahta negara Ayodya pada Prabu Rama. Peperangan tak bisa dihindarkan. Prabu Rama yang terdesak kalah, akhirnya mengeluarkan senjata panah Gowawijaya. Pada saat itulah datang Resi Walmiki melerai dan menjelaskan, bahwa Lawa dan Kusya adalah putra-putra Prabu Rama sendiri.
Lawa dan Kusya akhirnya diakui sebagai putra-putra Prabu Rama. Lawa kemudian menjadi raja negara Ayodya menggantikan Prabu Rama yang hidup sebagai brahmana di gunung Kutarunggu, bergelar Prabu Ramabadlawa. Sedangkan Kusya menjadi raja negara Mantili menggantikan kakeknya, Prabu Janaka, bergelar Prabu Ramakusya.
BACA JUGA:Nala Gareng! Tokoh Sakti yang Diangkat Anak Oleh Semar
Lawa (Sanskerta: लव), dan saudara kembarnya yang bernama Kusa, adalah putera-putera dari Rama dan Sita, yang diceritakan dalam kitab Ramayana. Menurut legenda, ia merupakan pendiri kota Lahore. Lawa dan Kusa lahir setelah Sita dibuang ke tengah hutan oleh Rama, dalam keadaan hamil tua. Di masa pembuangan, Sita tinggal di asrama Walmiki. Disanalah Lawa dan Kusa lahir. Mereka dididik oleh Walmiki dalam ilmu sastra maupun ilmu militer.
BACA JUGA:Togog! Sosok Sang Dewa yang Tercampakkan
Ketika Rama menyelenggarakan Aswamedha Yadnya, Lawa dan Kusa menantang Rama (yang tidak mengetahui identitas mereka) untuk berduel dengan taruhan kuda sebagai pelengkap upacara Aswamedha Yadnya. Ketika Rama mengetahui siapa Lawa dan Kusa sebenarnya, ia mengajak mereka ke Ayodhya.Lawa dan Kusa tumbuh sebagai pemimpin besar seperti ayah mereka. Kemudian mereka mendirikan kota Lahore and Kasur.(**)