Menteri PPPA Tanggapi Pemberitaan Perempuan dan Anak yang Terjadi di Daerah

Rabu 03-04-2024,16:54 WIB
Reporter : Tri Yulianti
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menanggapi pemberitaan yang berkaitan dengan perempuan dan  anak serta responsive gender.

Dikatakan Menteri Bintang, pemberitaan tentang perempuan dan anak saat ini sangatlah miris.

Banyak kasus yang melibatkan perempuan dan anak sebagai korban. Parahnya lagi, para pelaku bukanlah orang luar, melainkan orang terdekat dari korban seperti keluarga.

"Kejadian-kejadian seperti ini sangat miris kalau kita lihat dilapangan. Ada anak yang masih berusia 3 tahun menjadi korban persetubuhan ayahnya dan masih banyak kasus lainnya," kata Bintang Puspayoga, dalam dialog Kementerian PPPA dengan PWI Bidang Pemberdayaan Perempuan yang diikuti oleh para wartawati di sejumlah daerah di Indonesia.

BACA JUGA:Hakim Vonis Terdakwa Kasus Korupsi KUR Pidana Penjara, Denda dan Uang Pengganti Rp1,4 M

Menurut Menteri PPPA, keluarga seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak dalam berlindung. Tapi sayangnya, lingkungan keluargalah yang saat ini banyak ditemui.


Menteri PPPA Tanggapi Pemberitaan Perempuan dan Anak yang Terjadi di Daerah-(foto: istimewa)-

Tak hanya dari keluarga, dunia pendidikan juga tercoreng atas ulah dari para pelaku yang tidak dapat menahan hawa nafsunya akan seksualitas.

"Ini akan menjadi catatan penting bagi media, karena hal ini sangat miris. Seharusnya anak-anak kita nyaman, aman dan berada di dunia pendidikan yang berbasis agama. Tapi malah anak-anak kita merasa tidak nyaman di lingkungan seperti itu karena banyak kasus-kasus yang terungkap di lingkungan pendidikan yang berbasis agama," ungkap Bintang dalam dialog yang digelar secara zoom meeting ini.

Tak hanya itu, Menteri PPPA Kabinet Indonesia Maju ini juga menanggapi kasus-kasus yang menimpa perempuan dan anak di Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Jamin Mutu BBM, Polda Bengkulu Periksa SPBU di Bengkulu

Seperti kasus pencabulan yang dilakukan sang kakek pada cucunya yang masih berusia 3 bulan.

Lalu kasus ines antara kakak dan adik kandung di Kabupaten Lebong, yang saat ini diketahui telah melahirkan seorang anak.

"Mohon di bantu Kementerian PPPA ini yang berkaitan dengan isu perempuan dan anak. Karena ini adalah tanggung jawab kita bersama, maka kami ingin mengajak, teman-teman wartawan yang sering mencari informasi, menulis dan menyampaikan pada publik untuk turut menginformasikan kepada Kementerian PPPA," sambungnya

Kasus kawin paksa yang terjadi di salah satu daerah di Indonesia, juga turut menjadi perhatian ibu Menteri.

Kategori :