Kendalikan Harga Pangan Jelang Ramadan, Ini Langkah Pemprov Bengkulu Untuk Masyarakat

Kamis 07-03-2024,08:33 WIB
Reporter : Tri Yulianti
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Salah satu upaya untuk mengendalikan harga bahan pangan di Provinsi Bengkulu, Gubernur Bengkulu bersama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu melakukan High Level Meeting TIPD dan TP2DD Provinsi Bengkulu Semester I Tahun 2024.

Kegiatan High Level Meeting ini turut dihadiri oleh Bupati dan Walikota Bengkulu serta pemangku kebijakan di Provinsi Bengkulu.

Diungkapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, high level meeting ini merupakan tindaklanjut dari rapat yang diikuti Gubernur bersama  Menteri Dalam Negeri pada 4 Maret 2024 lalu.

BACA JUGA:MUI Kota Bengkulu Keluarkan Maklumat Ramadan 2024, Diantaranya Rumah Makan dan Sejenisnya Dilarang Buka

Terlebih kegiatan ini dilakukan di awal tahun dan menjelang bulan Ramadan. Sehingga dianggap strategis untuk dapat menurunkan inflasi Provinsi Bengkulu saat ini.

"Ini menjadi informasi yang sangat strategis untuk dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi Bengkulu dengan dihadiri langsung oleh Bupati dan Walikota Bengkulu serta pemangku kepentingan lainnya," kata Rohidin Mersyah, Rabu (6/3/2024).

Masih kata Rohidin, salah satu faktor penyebab inflasi yang masih signifikan itu adalah bahan pangan. 

Oleh sebab itu, Pemprov saat ini tengah mengupayakan bagaimana bahan pangan ini terkendali dan salah satunya beras, telur, ayam potong dan sebagainya.

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu: Sedekah Rp2 Ribu dan Nasi Kotak Digencarkan Selama Ramadan

"Untuk beras kita upayakan beras cadangan pemerintah ini bisa terdistribusi ke masyarakat dalam waktu dekat. Beras ini akan didistribusikan ke kantong-kantong masyarakat dan kita berdiskusi dengan Bulog agar penyaluran beras ini ada pada harga standar dan diletakan di tempat pemasok. Baik ditingkat RT atau kelurahan dengan menggunakan struktur pemerintahan," ujar Rohidin.

Tujuan daripada distribusi ini, agar masyarakat di desa  dapat membeli beras dengan eceran tapi standar beras bulog.

Di sisi lain, Kepala Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Darjana mengungkapkan bahwa tindaklanjut dari rapat ini menjadi sangat penting.

Salah satunya dengan menerapkan  beberapa strategi. Diantaranya, ketersediaan pasokan, komunikasi yang efektif, peran rumah tangga hingga belanja bijak.

BACA JUGA:Musrenbang RKPD Kota Bengkulu Diharapkan Hasilkan Program Bermanfaat Bagi Masyarakat

"Terpenting tindaklanjutnya , dengan meningkatkan strategi penurunan inflasi. Seperti  ketersediaan pasokan dengan melibatkan semua unsur khususnya Bulog, untuk beras dan pangan-pangan yang lain. Lalu komunikasi yang efektif, agar ekspetasi masyarakat akan harga pangan  terkendali , belanja bijak dan panik buying. Serta  peran rumah tangga seperti menanam cabai, dan itu akan kita terus tingkatkan," tutup Darjana. (Tri)

Kategori :