BENGKULUEKSPRESS.COM - Beredar video dari keluarga pasien korban kecelakaan yang mengaku tak dilayani di IGD Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu, Rabu siang 28 Februari 2024.
Dalam video tersebut, keluarga pasien yang berasal dari Kabupaten Bengkulu Tengah nampak panik dan menjelaskan jika pasien sudah satu jam di IGD dan belum juga mendapat penanganan medis.
Video tersebut pun beredar di grup-grup whatsaap dan sempat menjadi perbincanagn warga Kota Bengkulu dan seakan mencerminkan pelayanan buruk RSHD.
Saat dikonfirmasi langsung ke Dirut RSHD Kota Bengkulu, dr Lista Cherlyviera menjelaskan jika keadaan tersebut berbeda dari vidoe yang beredar.
BACA JUGA:Menyikapi Lonjakan Harga Beras, Gubernur Bengkulu Koordinasi dengan Tim Satgas Pangan dan Bulog
Dijelaskan Lista, pasien kecelakaan dari Kabupaten Bengkulu Tengah tersebut sebelumnya sudah ditangani di klinik di Bengkulu tengah sebelum dirujuk ke RSHD.
Setelah masuk ke IGD RSHD, pasien langsung diberikan pemeriksaan dan penanganan awal hingga diketahui terdapat luka di kepala.
"Keluarga pasien ini sebenarnya memiliki trauma di salah satu rumah sakit di kabupaten. Dan dia mungkin belum paham ada SOP penanganan pasien kecelakaan ini yang memang sebenarnya harus dirujuk ke RS M Yunus. Setelah pasien kita stabilisasi kita proses rujukannya dan dari RS M Yunus belum menerima rujukan kita di sistem sisrute," jelas Lista, Rabu 28 Februari 2024.
BACA JUGA:4 OPD Pemprov Bengkulu Jalin Kerjasama Pendamping Hukum ke Kejati Bengkulu
Terang Lista, jika pasien langsung dirujuk tanpa konfirmasi dari RS M Yunus dikhawatirkan kondisi pasien makin memburuk karena pasti belum akan diterima pihak RS M Yunus.
Lanjut Lista, saat ini keluarga pasien yang membuat dan menyebarkan video tersebut sudah ditenangkan di ruang pengaduan RSHD serta sudah meminta maaf atas tindakan spontan yang ia lakukan.(*)