BENGKULUEKSPRESS.COM - Popularitas mobil listrik buatan Tiongkok yang kini semakin menjamur di berbagai pasar otomotif di dunia diakui CEO Tesla, Elon Musk. Bahkan, Musk menyatakan, perusahaan kendaraan listrik Tiongkok akan 'menghancurkan' persaingan pasar otomotif bila tidak ada hambatan perdagangan. Demikian dilansir Reuters.
BACA JUGA:Coba Lihat Karaktermu! Begini Cara Menghitung Weton Menurut Neptu
"Perusahaan mobil Tiongkok adalah yang paling kompetitif dan akan meraih kesuksesan signifikan di luar Tiongkok,” kata Musk.
Musk berpendapat, apa yang dibuat pabrikan otomotif China dalam hal mobil listrik ini akan terus berkembang, selama tidak ada hambatan berarti termasuk kebijakan yang diterapkan di negara tujuan. “Jika tidak ada hambatan perdagangan, maka hal ini akan menghancurkan sebagian besar perusahaan mobil lain di dunia. Mereka sangat bagus,” jelas Musk.
BACA JUGA:Pandai Cari Duit! Inilah Keistimewaan Weton Sabtu Pon
Elon Musk Khawatir Kehadiran Mobil China
Meski Musk kini memberikan pujian terhadap perkembangan pabrikan mobil China, namun disisi lain hal tersebut menjadi kekhawatiran pemilik media sosial X dalam menjalani bisnis otomotif.
BACA JUGA:Saat Menghadapi Masalah atau Kesulitan, Amalkan 5 Doa Nabi Musa Berikut Ini
Bagaimana tidak, di pasar global, Tesla sendiri salah satu perusahaan yang terkena dampak dari krisis global saat ini. Lain halnya dengan raksasa otomotif dari China, BYD, yang justru terus berekspansi menjual mobil nyetrum ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
BYD sudah masuk Indonesia, dengan meluncurkan tiga produknya yaitu Dolphin, Atto 3 dan Seal.
Ya, BYD diketahui sudah mendapatkan dukungan dari perusahaan Warren Buffett, berupa pembelian saham sebanyak USD 232 juta beberapa tahun lalu, yang membuat mereka terus berinovasi dimana-mana. Mereka telah membuka lembaran baru, yang ditandai dengan menawarkan mobil-mobil listrik murah dan lebih bervariasi.
Disisi lain, bagi warga China yang pasarnya mobil listrik terus berkembang, membeli mobil Tesla ternyata punya kekurangan. Satu diantaranya mobilitas tidak bebas, karena beberapa lokasi di China tidak diperkenankan dilewati pemilik mobil Tesla, karena alasan keamanan.
Alhasil, saat ini penjualan BYD berhasil menyalip Tesla, sebagai perusahaan EV terlaris di dunia pada kuartal terakhir di tahun 2023. Padahal di akhir tahun lalu, Tesla sendiri melakukan banyak promo menarik untuk menggaet konsumen, termasuk potongan harga besar-besaran, namun itu tetap belum sesuai target.
BACA JUGA:Acer Aspire Vero, Laptop Keluaran Terbaru yang Ramah Lingkungan Dengan Desain Eco-Chic
Perlu diketahui, selama tahun 2023, Tesla berhasil menjual seluruh produknya di dunia hingga 1,8 juta unit. Namun jumlah tersebut, belum bisa menyaingi BYD yang berhasil menjual 1,6 juta mobil full listrik dan 1,4 juta unit mobil hybrid.(**)