BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Kota Bengkulu menggelar kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan Sawah Lebar Baru, Selasa 23 Januari 2024.
Agenda ini dibuka langsung oleh Pj Wali Kota Arif Gunadi untuk mendengar langsung usulan-usulan masyarakat, agar bisa dirangkum untuk pertimbangan rencana pembangunan kota Bengkulu kedepan.
"Kegiatan musrenbang ini dilaksanakan untuk menampung aspirasi masyarakat di Kelurahan Sawah Lebar Baru. Masing-masing RT dapat mengusulkan yang menjadi skala prioritas pembangunan di wilayahnya," ujar Arif.
Perlu diketahui, persoalan yang dihadapi masyarakat cukup beragam, mulai dari jalan, drainase, lampu jalan hingga penanganan banjir.
BACA JUGA:Tekan Inflasi, Pj Walikota Bengkulu Minta OPD Subsidi Ditributor Bahan Pangan
Namun sebagian besar proyek pembangunan yang dilakukan pemerintah kota sebelumnya secara perlahan sudah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Meski masih menyisakan PR, namun dkatakan oleh Arif bahwa pemerintah kota akan tetap memprioritaskan baik program fisik maupun non fisik yang disesuaikan dengan kepentingan masyarakat.
"Forum ini sangat penting karena menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan secara ideal. mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat kota Bengkulu. Maka dari itu, semua unsur bisa berperan maksimal selama menjalankan rekomendasi teknis dan mencari solusi terbaik dari usulan masyarakat," sampainya.
Diketahui, musrenbang ini melibatkan tokoh masyarakat dan agama, dengan tujuan untuk menyetujui dan menyepakati skala prioritas pembangunan yang diajukan di wilayah masing-masing untuk tahun selanjutnya.
BACA JUGA:Parkir Sembarangan di Depan RSHD Kota Bengkulu, Puluhan Pengendara Ditilang
Yang mana rencana pembangunan tersebut dibiayai oleh APBD Kota Bengkulu, usulan-usulan tersebut akan diteruskan ke tingkat kota melalui kecamatan.
Selain itu, Arif juga mengatakan melalui musrenbang juga bisa memaksimalkan Pendapat Anggaran Daerah (PAD) dengan saling bersinergi dengan pihak RT untuk mengetahui pendataan yang lebih mendetail tentang data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
"Ini merupakan suatu modal untuk membangun kota Bengkulu tercinta. Dengan melakukan pembangunan disetiap wilayah di kota Bengkulu dengan potensi yang tersedia dengan semangat pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan," tukasnya.
Tahun 2023 lalu, kata Arif target PBB baru tercapai 60 persen atau hanya sekitar Rp 12 miliar.
"Ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi-potensi PBB ini yang belum kita sentuh dan masih ada yang belum membayar PBB nya tepat waktu. PBB ini adalah wajib. Apalagi target 2024 naik 2 kali lipat. Maka ini adalah suatu tantangan yang harus kita laksanakan,” sampai Arif.